Tolak Hukuman Mati Roy Jadi Duta Anti Hukuman Mati

Eksekusi mati terhadap gembong narkoba menimbulkan pro dan kontra. Salah satunya yang menolak hukuman mati tersebut adalah aktor senior Roy Marten. Roy pun bersiap mengkampanyekan anti hukuman mati di Indonesia. Sebab, ayah Gading Marten itu memang baru saja didapuk menjadi duta anti hukuman mati oleh LEW (Law Enforcement Watch).


Roy mengatakan "Tolong dilihat, kita bukan membela gembong narkoba, yang kita bela manusia dan kemanusian itu sendiri. Hidup lebih berharga dari kematian. Penjara adalah neraka di dunia. Kodrat manusia adalah kebebasan, itu direbut masalah hukum. Ketika dipenjara apalagi seumur hidup itu sudah cukup. Yang kita bela bukan gembong narkoba atau teroris, tetapi kemanusian," di kutip dari salah satu sumber.

"Saya menerima tawaran ini karena satu ide, satu pendapat, saya berkampanye dan menyediakan diri untuk menolak hukuman mati. Nantinya perlu dilakukan seminar-seminar, menunjukan data bahwa tak ada korelasi antara hukuman mati dan efek jera,” tambah Roy.

Sementara itu Hudy Yusuf, perwakilan dari LEW, mengaku pihaknya memang tak menyetujui hukuman mati diberlakukan di Indonesia. Alasannya, peradilan di Indonesia belum baik dan Negara belum sejahtera.

Untuk mengkampanye kan aksinya itu, Roy dan komunitasnya akan memproduksi satu film. Rencananya film itu berisi tentang kehidupan narapidana di dalam penjara. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.