Beda Amnesia dan Kehilangan Memori Jangka Pendek

Apa yang digambarkan dalam film-film tentang amnesia dan kehilangan memori jangka pendek seringkali keliru. Ketahui apa perbedaan dua gangguan daya ingat itu dan penyebabnya.

Ketika seseorang mengalami kehilangan memori jangka pendek, ia masih bisa mengingat kejadian dari 20 tahun lalu tetapi ingatannya kabur pada detail kejadian 20 menit yang baru terjadi. 

Memori jangka pendek adalah informasi yang seseorang pikirkan pada saat ini atau ia sadari. Memori ini disebut juga sebagai memori aktif atau memori dasar. Ingatan ini disimpan di bagian otak depan (frontal lobe).

Kejadian yang baru kita alami atau data sensori seperti suara akan disimpan di memori jangka pendek. Pada dasarnya semua yang kita alami dalam waktu 30 detik sampai beberapa hari disimpan dalam memori jangka pendek. Ada beberapa penyebab kehilangan memori jangka pendek, beberapa disebabkan kondisi medis dan juga karena cidera dan pengaruh lingkungan lainnya.

Penyakit yang bisa berpengaruh pada kemampuan mengingat adalah yang terjadi di organ otak. Salah satunya anurisme otak atau pembengkakan pada dinding pembuluh darah otak. Bila pembengkakan itu pecah, bisa menyebabkan perdarahan di sekeliling otak.

Tumor otak juga akan memengaruhi daya ingat. Pengobatan kanker, trauma pada kepala, infeksi otak, dan juga stroke, bisa menyebabkan gangguan memori jangka pendek. Kekurangan oksigen di otak juga berakibat sama. Penggunaan alkohol dan narkoba, epilepsi, kejang, operasi pintas jantung, serta depresi, merupakan penyebab lain kehilangan memori jangka pendek.

Amnesia
Kehilangan memori jangka pendek berbeda dengan amnesia. Pada kondisi yang kedua seseorang akan kehilangan memori, seperti fakta, informasi, dan pengalaman. Berbeda dengan memori jangka pendek yang sifatnya sementara, amnesia dapat permanen. Amnesia tidak sama seperti yang kita lihat di film atau sinetron, di mana orang yang mengalaminya tidak bisa mengingat siapa dirinya.
Secara medis, orang yang amnesia tetap ingat siapa dirinya, tapi kesulitan dengan memori jangka pendek, tidak bisa mempelajari informasi baru atau membentuk memori baru.

Amnesia biasanya terjadi karena trauma kepala, keracunan obat, stroke, penyakit Alzheimer, infeksi, bahkan shock emosional. Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk memastikan jenis kehilangan memori yang dialami pasien. Selain tes darah dan pemeriksaan CT-scan atau MRI, dokter juga akan memberikan tes kognitif untuk menguji kemampuan berpikir dan mental pasien.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.