Masa Transisi, Pandeglang Rawan Terkena Empat Bencana



Kepala BPBD Pandeglang, Dadi Supriyadi.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Di masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan dapat berakibat pada kemungkinan terjadinya empat bencana. Hal itu disampaikan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Dadi Supriyadi.


Dadi mengatakan, di masa transisi ini, masyarakat harus waspada terjadinya potensi empat bencana, seperti longsor, banjir, angin puting beliung dan gelombang tinggi di laut.

“Kita mengingatkan juga karena sebentar lagi November, biasanya November itu lebatnya musim hujan sampai awal tahun. Semua masyarakat yang tinggalnya dipinggir sungai waspada terhadap banjir, juga untuk yang dipantai waspada gelombang tinggi sekarang sudah mulai,” ujar dia Selasa (17/10/2017).


Dadi menjelaskan, untuk bencana longsor, saat ini rentan terjadi pasca melewati musim kemarau, dimana tanah-tanah yang sempat mengering dan menimbulkan keretakan, menjadi celah yang leluasa dimasuki air, sehingga membuat kontur tanah menjadi lemah dan labil sehingga mudah longsor.

“Untuk daerah yang rawan longsor itu daerah yang dekat dengan perbukitan, gunung. Jadi yang rumahnya dibawah-bawah itu waspada, seperti di daerah kaki gunung karang, terus di Mandalawangi, Pulosari, Jiput juga sama,” tambah dia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD telah mengingatkan warga yang tinggal di lereng bukit dan pegunungan untuk selalu waspada, terutama saat hujan turun. Selain tanah longsor, potensi bencana lain yang harus diperhatikan yakni puting beliung.

“Berbeda dengan tanah longsor, bencana jenis ini lebih rentan terjadi di daerah pesisir pantai, seperti di Kecamatan Panimbang, Sukaresmi, Sindangresmi, dan Pagelaran,” imbuhnya.

Menghadapi berbagai potensi bencana yang akan terjadi pada musim hujan ini, BPBD telah menyiagakan berbagai peralatannya. Hanya saja, BPBD masih kekurangan logistik bahan makanan. Untuk itu, pihaknya akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah pusat. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.