Tangga Menuju Lantai 2 di Plaza Labuan Akhirnya Ditutup


Tangga menuju lantai 2 Plaza Labuan akhirnya ditutup dengan pintu. Foto diambil Selasa (27/02/2018).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Akses menuju lantai 2 plaza Labuan yang ruangannya masih kosong dan belum diisi oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL), kini sudah ditutup dengan pintu. Pintu dipasang pada Minggu (25/02/2018) oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperidag ESDM) Kabupaten Pandeglang.

Penutupan ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat di Kampung Panguseupan, Desa Labuan karena sebelumnya tidak ada pintu dan ruangan kosong tersebut berpotensi dijadikan tempat mesum.

Salah satu PKL yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sebelum ditutup para pedagang sempat menyisir lantai 2 plaza Labuan. Hasilnya, didapat 4 ikat kardus berserakan. Diduga, kardus tersebut digunakan untuk berbuat mesum.

“Aya opat ikat eta, kardus. Cigana jeung paranti ngampar (Ada empat ikat kardus. Sepertinya untuk tempat tikar,red),” ujar dia.

Adanya pintu menuju akses ruangan di lantai 2 plaza Labuan tersebut mendapat apresiasi dari para pedagang di area pasar, lantaran hal tersebut dapat meminimalisir adanya tindakan mesum.

“Bagus lah, biar gak pada bisa keatas,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, bangunan lantai 2 plaza Labuan yang telah selesai direnovasi oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, melalui Disperidag ESDM meninggalkan persoalan. Lantaran, akses menuju ruangan tersebut tidak ditutup baik di tangga menuju lantai 2 maupun di atas lantai 2 itu sendiri dan dibiarkan tanpa adanya pintu.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan penyakit masyarakat, baik itu berpotensi digunakan anak muda untuk mengkonsumsi minuman keras (miras), ataupun dijadikan tempat untuk berbuat hal senonoh khusunya pada malam hari.


Setidaknya, keresahan inilah yang dirasakan masyarakat Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, yang merupakan tempat bangunan Plaza berdiri.

Salah satu tokoh masyarakat Kampung Panguseupan, Ahmad Khotib mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah segera melakukan tindakan guna meminimalisir adanya penyakit sosial.

“Harapan saya kepada pemerintah untuk segera langsung menutup akses orang luar masuk ke tempat plaza, yang dikhawatirkan kami dari masyarakat ya itu tadi, terjadi tindakan-tindakan asusila, minum-minuman sebagainya lah yang meresahkan masyarakat,” ujar dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.