Ulama dan Umaro Ikrar Menentang Hoax dan Persekusi


Abuya Muhtadi bin Abuya Dimyati memimpin Istighosah di Pendopo Bupati Pandeglang, Selasa (20/01/2018) malam.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Para ulama dan umaro (Pemerintah) di Kabupaten Pandeglang, berikrar dan menyatakan sikap menentang hoax dan persekusi. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Istighosah yang dipimpin Abuya Muhtadi bin Abuya Dimyati di Pendopo Bupati Pandeglang, Selasa (20/02/2018) malam.

Istighosah yang diinisiasi oleh Polres Pandeglang tersebut diikuti ratusan santri dan para ulama serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), diantaranya Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Nina Kartini, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono, Ketua MUI Pandeglang Tb Hamdi Ma’ani dan anggota DPR RI Dimyati Natakusumah.


Dalam sambutannya, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, hingga saat ini belum ada orang yang pura-pura gila atau orang gila yang berani menyerang ulama.

“Jika berani menyerang ulama, akan berhadapan dengan TNI, POLRI bahkan Ulama itu sendiri,” tegasnya.

Ia menambahkan, isu penyerangan ulama harus dilawan agar tidak meresahkan masyarakat, yakni dengan cara tidak takut, namun tetap harus waspada.

“Kami sudah menugaskan para Babinkamtibmas agar melakukan patroli di sekitar pondok pesantren dan kediaman ulama. Hal ini dilakukan agar para ulama dan santri dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” tutupnya.


Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, dengan kemajuan teknologi saat ini, tentu harus mengedepankan tabayun atau klarifikasi terhadap semua informasi yang diperoleh.

“Dengan kemajuan jaman semakin berkembang, teknologi juga semakin banyak disalahgunakan seperti hoaks. Untuk itu, masyarakat jangan mudah mengembangkan berita yang belum tentu kebenaranya karena nantinya bisa menjadi suatu masalah yang dapat memutuskan tali persuadaraan,” tutup Bupati. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.