Ace Hasan: Demokrasi Jangan Membuat Bangsa Terpecah Belah


Anggota DPR RI Dapil Banten I, Ace Hasan Syadzily menghadiri sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung PGRI Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (25/04/2018).

KRAKATAURADIO.COM, SINDANGRESMI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Banten I, Ace Hasan Syadzily menghadiri kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika) bertempat di gedung PGRI Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (25/04/2018).

Dalam sosialisasi tersebut, Ace berpesan kepada para guru yang hadir agar tetap bersatu dan dapat menghargai perbedaan pandangan. Hal ini mengingat suasana Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 sudah dirasakan saat ini.

“Manuver politik dari berbagai elit politik sudah mulai dilakukan pihak-pihak yang berkepentingan. Kondisi ini, jangan sampai berimbas kepada terpecahnya secara tajam di masyarakat,” kata dia.

Wakil Ketua Komisi VIII Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, perbedaan pandangan dan pilihan politik tidak boleh mengoyak persaudaraan dalam masyarakat. Karena menurut dia, dengan adanya demokrasi hal itu dapat dijadikan instrument untuk dapat memilih sosok calon pemimpin maupun calon wakil rakyat.

“Demokrasi seharusnya kita jadikan sebagai instrumen untuk memilih pemimpin yang terbaik. Kita dihadapkan pada pilihan untuk memilih calon pemimpin mana yang lebih baik programnya. Pilpres atau Pileg jangan diciderai dengan misalnya politik uang dan politisasi SARA yang dapat memecah belah bangsa,” tegas Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran Bandung ini.

Untuk itu, Ace meminta kepada para elit politik untuk lebih mengedepankan program dan tawaran yang solutif dalam ajang Pilpres maupun Pileg. Dengan demikian, lanjut Ace, rakyat diberikan pendidikan politik yang lebih cerdas dan beradab.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PGRI Kecamatan Sindangresmi, Sadik M.Pd dan sejumlah tokoh pendidikan beserta para guru. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.