77 KK Mendapatkan Bantuan Dana Tak Terduga

Bupati Pandeglang, Irna Narulita secara simbolis menyerahkan bantuan dana tak terduga kepada para korban yang terkena musibah, bertempat di Kecamatan Kaduhejo, Rabu (17/10/2018).
KRAKATAURADIO.COM, KADUHEJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Sosial (Dinsos) memberikan bantuan dana Tak Terduga (TT) tahap kedua kepada 77 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Bantuan tersebut diperuntukan bagi korban bencana alam yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.

Adapun, 11 Kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Patia sebanyak 6 KK, Pagelaran 12 KK, Cipeucang 7 KK, Mekarjaya 9 KK, Banjar 6 KK, Picung 10 KK, Majasari 1 KK, Koroncong 2 KK, Kaduhejo 5 KK, Bojong 5 KK dan Labuan 14 KK.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, turut belasungkawa bagi para warganya yang terkena musibah. Bantuan yang diberikan saat ini, kata Irna diharapkan dapat meringankan beban bagi para warga yang terkena musibah.

“Kita tetap bersyukur walau apapun yang terjadi. Semoga ini dapat meringankan beban bapak dan ibu sekalian,” katanya saat menyerahkan simbolis bantuan di Kecamatan Kaduhejo, Rabu (17/10) seperti dilansir Humas Pandeglang.

Irna menerangkan, Pemkab Pandeglang mengaanggarkan dana TT kurang lebih 4 miliar dimana setiap KK mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta. Anggaran tersebut diakuinya tidak cukup besar untuk membantu para korban bencana, namun tambahnya, ini menunjukan pemerintah harus terus hadir bagi masyarakat khususnya yang terkena bencana.

“Sebenarnya 5 juta ini tidak mungkin dapat mebangun rumah kembali seperti semua, namun ini sebagai stimulan untuk membantu masyarakat dan semoga masyarakat lainnya membantu dengan gotong royong,” ujar Irna.

Ditempat yang sama, Kepala Dinsos Pandeglang, Tati Suwagiharti mengatakan, pada tahun ini ada 362 rumah yang harus mendapatkan dana TT. Sebanyak 156 KK sudah diberikan pada tahap pertama, sementara 77 KK diberikan pada tahap kedua.

“Nanti sisanya 127 akan segera kami tuntaskan di tahun ini. Keterlambatan ini karena kami terbatas tenaga untuk melakukan verifikasi,” kata Tati. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.