Pondok Pesantren Al-Aulad di Cigondang Hangus Terbakar

Pondok pesantren Al-Aulad di Kampung Karangsari RT 01 RW 07 Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, hangus terbakar Jumat (26/10/2018) sekira pukul 01.00 WIB.
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Kali ini sebuah pondok pesantren (Ponpes) Al-Aulad di Kampung Karangsari RT 01 RW 07, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, hangus terbakar pada Jumat (26/10/2018) sekira pukul 01.00 WIB.

Kebakaran tersebut menghanguskan sebanyak 4 kobong dan ruangan di lantai 2 yang dijadikan sebagai tempat pengajian.

Pengasuh Ponpes Al-Aulad, Ustadz Bahrul Roji menceritakan, peristiwa tersebut bermula pada saat para santri beres pengajian rutin malam jumat di lantai 2, ia turun ke rumahnya yang letaknya bersebelahan disamping Ponpes.

Ketika sedang santai, ia melihat ada api dari luar. Saat itu, ia melihat kobaran api sudah membesar dan membakar ponpes yang terbuat dari bilik bambu tersebut.

“Sesudah kami beres pengajian rutinan malam jumat kira-kira jam 12 itu beres udah pada pulang yang lain, saya turun kerumah. Lagi ngopi cuma begitu KWHnya mati baru kelihatan ternyata ada sinar dari luar, pas saya keluar ternyata kobong itu udah terbakar, udah besar apinya,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

Ia menduga, kebakaran tersebut diakibatkan oleh arus pendek listrik pada dispenser yang lupa dicabut. Dijelaskannya, pada saat kejadian para santri berada di rumah tetangga untuk melaksanakan doa bersama atau tahlilan.

“Dalam keadaan waktu itu kobong dalam keadaan kosong gak ada siapa-siapa. Api bisa dipadamkan kurang lebih satu jam kurang itu juga alat seadanya masyarakat bawa air bawa ember,” terangnya.

Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam musibah ini, hanya saja kerugian materil diperkirakan mencapai 50 juta rupiah. Selain bangunan Ponpes yang hangus terbakar, kitab-kitab dan seluruh perabotan lainnya juga sudah menjadi abu.

“Mungkin para santri sekarang ini mungkin belum tahu mau pada kemana, tapi untuk sementara ini dikarenakan majelisnya juga dalam tahap pembangunan kobongnya juga gak ada. Paling kalau ada masyarakat yang nawarin (untuk tinggal sementara) tergantung santrinya,” katanya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.