Belum Selesai Masalah Tsunami, Labuan Dilanda Banjir

Jalan menuju BTN Cipunten Agung Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tertutup banjir setinggi 2 meter, Rabu (26/12/2018).
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Belum usai kecemasan warga dalam memikirkan dampak bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam, kini Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang diterjang banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Ketinggian banjir sendiri setinggi 10 hingga 150 centimeter. Banjir tersebut melanda beberapa kampung dan Desa yang ada di Kecamatan Labuan.

Berdasarkan pantauan, di BTN Cipunten Agung Desa Teluk, ketinggian banjir mencapai 3 meter. Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga menggenangi ruas jalan utama. Akibatnya, perekonomian masyarakat setempat menjadi lumpuh.

Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan, banjir disebabkan curah hujan tinggi sejak Selasa (25/12) malam sampai dengan Rabu (26/12) pagi dan ditambah air laut naik hingga permukiman warga.

“Benar banjir, air mulai masuk ke permukiman sejak dini hari tadi di beberapa titik di Kecamatan Labuan,” kata Asep.

Ia menjelaskan, beberapa titik yang terkena banjir diantaranya BTN Sentul DesaTeluk, Kampung Panguseupan dan Kampung Masjid Desa Labuan serta di Kampung Sukarame, Kampung Lor, Kampung Cicadas, Kampung Padasuka, Kampung Sukahati, Kampung Makui Dalam di Desa Kalang Anyar.

Sementara itu, salah satu warga Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Adi Ilham (31) mengatakan, banjir yang melanda kampungnya merupakan musibah banjir yang terparah di tahun 2018.

“Tempat yang biasanya tidak pernah banjir tapi sekarang kebagian banjir. Banjir ini yang terparah. Tidak ada tempat yang bisa ditempat selain di masjid. Ketinggian air sampai ke lutut orang dewasa, yang terparah di Panguseupan bagian pojok,” ujar dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.