Kaum Perempuan Minati Jadi Anggota Balawista

Perempuan-perempuan asal Kota Cilegon yang mengikuti pelatihan Balawista di Hotel Wira, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (21/01/2019).
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Kaum perempuan kini sudah mulai tertarik untuk menjadi anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Ketertarikan tersebut terlihat pada saat kegiatan pelatihan Balawista yang berlangsung di Hotel Wira, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (21/01/2019).

Dari banyaknya laki-laki yang mengikuti pelatihan, ada 5 perempuan yang siap untuk mengikuti tes yang dipersiapkan panitia, seperti berenang, berlari dan melakukan aksi penyelamatan dan aksi sosial.

Salah satu peserta dari Cilegon, Fadilah mengatakan, alasan ia mengikuti pelatihan karena untuk membuktikan bahwa perempuan juga memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi anggota penyelamat wisatawan.

“Jadi biar orang-orang itu mandangnya gak laki-laki gitu aja yang bisa perempuan juga bisa jadi tim rescue, dibuktikan dong bahwa perempuan juga bisa. Selain itu memotivasi yang diluar juga oh jadi cewek juga bisa ya, jadi mereka terpancing,” kata dia.


Hal senada disampaikan peserta asal Cilegon lain, Bella Tiara. Menurut dia, alasan ikut pelatihan tersebut, selain karena hobi berenang, dirinya ingin agar hobinya tersebut dapat bermanfaat dalam memberikan pertolongan kepada wisatawan.

“Sebenarnya sih menyalurkan hobi kebetulan hobi saya berenang, kalau hanya berenang gitu-gitu aja kan sedikit bosen ya, jadi kenapa gak sekalian aja kita ikut jadi relawan balawista biar lebih bermanfaat aja,” ujarnya.

Sementara itu, peserta lainnya asal Cilegon, Sulastri mengaku pernah tenggelam beberapa kali saat berenang. Untuk itu ia bermotivasi agar belajar berenang dan menjadi tim penyelamat agar dapat membantu yang lain.

“Alasannya karena pengalaman sendiri pernah tenggelam jadi pengen bisa terus sekalian nolong orang yang pernah ngerasain apa yang saya rasain juga,” ungkap dia.

Para peserta perempuan ini menuturkan, kendala yang dirasakan saat mengikuti pelatihan Balawista, pada saat menjalani tes renang.

“Awalnya doang sih yang susah, kendalanya kalau belum bisa berenang, yang bisa berenang aja bahkan kendalanya di nafas sama di kecepatannya, apalagi yang belajar. Tapi kalau ada kemauan pasti bisa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Balawista Banten, Ade Ervin menuturkan, sudah menjadi sebuah program bagi pihaknya untuk membuka menerima anggota Balawista dari kaum perempuan sebanyak 30 persen dari jumlah anggota keseluruhan.

Selain untuk menggantikan peran anggota laki-laki pada saat menjalankan ibadah sholat jumat, kata dia, peran perempuan juga dibutuhkan untuk menolong wisatawan perempuan yang mengalami kecelakaan pada saat berwisata.

“Kita lebih memprioritaskan perempuan, kita buka tuh 30 persen di kesetaraan gender terhadap laki-laki untuk memberikan rasa yang nyaman kepada wisatawan karena wisatawan yang menjadi korban di kawasan wisata itu bukan hanya laki-laki ada perempuan, dimana perempuan ini merasa canggung ketika diberikan bantuan penyelamatan oleh laki-laki. Nah disini kita hadirkan, 30 persen anggota balawista itu harus perempuan,” ungkap dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.