Pulihkan Kondisi Pariwisata di Banten, Kemenpar dan Balawista Gelar Pelatihan

Pelatihan Balawista yang digelar oleh Kementerian Pariwisata yang bekerjasama dengan Balawista Banten di Hotel Wira, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (21/01/2019).
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia terus melakukan kegiatan untuk memulihkan kondisi masyarakat dan kondisi pariwisata yang terkena bencana tsunami Selat Sunda, 22 Desember 2018 yang lalu.

Kali ini, dengan bekerjasama dengan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kemenpar menggelar kegiatan pelatihan Balawista pada kegiatan peningkatan kapasitas usaha masyarakat bertempat di Hotel Wira, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (21/01/2019).

Selain pelatihan SDM, Kemenpar juga telah menggelar kegiatan trauma healing untuk memulihkan dan membangkitkan semangat Sumber Daya Manusia (SDM) para pelaku wisata yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda.

Kabid Pengembangan Masyarakat Pariwisata Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar RI, Dra. Ambar Rukni M.pd mengatakan, kegiatan trauma healing telah dilakukan di seluruh daerah yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.

“Ingin memulihkan dan mengembalikan semangat mereka dengan kegiatan-kegiatan dari kementrian pariwisata yang terutama adalah trauma healing,” ujar dia ditemui dilokasi kegiatan.

Terkait pelatihan Balawista, tambah dia, hal itu dilakukan selain untuk memulihkan kondisi pariwisata di Banten, juga sebagai langkah pemerintah dalam menjamin SDM para penjaga pantai untuk tetap bersiaga dalam segala kondisi.

“Untuk balawistanya itu adalah untuk mereka-mereka yang memilih kepada mempersiapkan diri kalau ada sesuatu bencana alam dan lain sebagainya,” katanya.


Ia menambahkan, pasca kegiatan tersebut, diharapkan Balawista dapat lebih sigap dan mempunyai standar kompetensi yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan.

“Harapannya setelah lima hari nanti itu akan kita berikan sertifikasi karena yang kita inginkan adalah standarnya. Balawista ini nanti akan mempunyai kemampuan atau kompetensi yang standar bisa dipakai nasional atau internasional,” imbuh dia.

Sementara itu Ketua Balawista Banten, Ade Ervin menuturkan, para peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut berasal dari masyarakat yang berdomisili dan setiap hari beraktivitas di kawasan wisata.


Menurut dia, kegiatan pelatihan tersebut digelar selama 15 hari kedepan dengan pelatihan penyelamatan standar kepada kurang lebih 150 calon anggota yang bekerjasama dengan Kemenpar RI, karena kata dia, Balawista merupakan satu-satunya mitra kerja pemerintah yang memiliki kompetensi dan kemampuan di bidang keselamatan wisatawan.

“Untuk mendukung pemerintah dalam hal pembangunan kepariwisataan melalui bidang keselamatan wisata. Jadi dengan kondisi demikian balawista kebetulan berada di banten kami bekerjasama dengan kondisi demikian balawista bekerjasama dengan kemenpar dan pemerintah provinsi banten kita menyelenggarakan pelatihan ini selama 15 hari kedepan,” ujar dia.

Ia berharap para peserta yang nantinya menjadi anggota Balawista nanti dapat memberikan bantuan penyelamatan kepada masyarakat secara cepat dan tepat.

“Upaya inilah yang kami sudah pertimbangkan beberapa waktu terakhir karena dengan kondisi yang demikian pertolongan pertama terhadap para wisatawan ini bisa diberikan ketika petugas itu ada dilokasi dimana wisatawan itu beraktivitas. Nah di kawasan-kasawan itulah kita tarik semua para pesertanya untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini,” ungkapnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.