Pasca Insiden Penusukan Wiranto, Pemkab Gelar Istighosah dan Doa Bersama

Ulama kharismatik Abuya Muhtadi memimpin istighosah dan do'a bersama di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (14/10/2019).
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menggelar istighosah dan doa bersama yang dipusatkan di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (14/10/2019). Istighosah digelar pasca insiden penyerangan terhadap Menko Polhukam, Wiranto di Alun-alun Menes, Kamis (10/10/2019) lalu.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh ulama kharismatik Abuya Muhtadi, ikuti oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, Bupati Pandeglang dan unsur Forkominda, serta puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN), personel Polri, dan masyarakat.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita berharap, melalui istighosah, situasi keamanan dan ketertiban di Pandeglang kembali kondusif.

Menurut Irna, insiden penyerangan terhadap Wiranto menambah panjang daftar persoalan yang dihadapi wilayahnya pasca tsunami dan gempa bumi. Maka dari itu, dia berharap dengan istighosah, Allah SWT senantiasa melindungi warga Pandeglang dari marabahaya.

“Istigasah ini tujuannya untuk Pandeglang dalam rida Allah, aman, tertib, dijauhkan dari musibah. (Karena) diketahui bersama setelah tsunami, gempa, dan kemarin ada pelaku teroris, yang dilakukan di Pandeglang itu juga sangat-sangat memperihatinkan bagi kita semua,” ujarnya.

Irna mengakui, kini banyak masyarakat yang terpapar paham radikalisme. Namun dia terus mengingatkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam pemahaman yang menyimpang tersebut.

“Oleh karena itu kita duduk bersama untuk berbagi, memberikan edukasi bersosialisasi wawasan kebangsaan. Dengan diawali doa, tahlil dan sebagainya kita meminta kepada Allah untuk keamanan Indonesia, Banten, dan Pandeglang khususnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Irna menekankan kepada seluruh masyarakat dari tingkat RT/RW agar lebih peka untuk menerima pendatang atau tamu dari luar kota dan tanyakan pula maksud kedatangan mereka.

“Tolong kepada ketua RT dan RW untuk lebih aktif dalam mendata penduduk terutama mereka para pendatang. Catat dan laporkan secara rutin ke kelurahan, jangan sampai ada pendatang tapi tidak jelas asal-usulnya dan bagaimana orangnya,” pesannya.

Sementara itu, Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut terhadap aksi-aksi terorisme yang mengancam bangsa dan negara ini.

“Kita harus lawan aksi-aksi yang merusak, memecah belah bangsa, kekerasan yang dilakukan dengan berkedok agama Islam itu sangat tidak baik. Dalam ajaran Islam tidak pernah di ajarkan yang namanya kekerasan, berkata kasarpun tidak boleh. Untuk itu jangan takut, kita lawan itu semua bersama-sama,” tegasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.