Diduga Karena Korsleting, Rumah Panggung di Menes Habis Terbakar

Sebuah rumah panggung di Kampung Kadugading RT 02 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, rata dengan tanah akibat terbakar pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 04.00 WIB.

KRAKATAURADIO.COM, MENES - Sebuah rumah panggung di Kampung Kadugading RT 02 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, habis terbakar api pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 04.00 WIB.

 

Pemilik rumah, Ibu Bayi Sopiah mengatakan, peristiwa itu terjadi saat sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu ia sudah terbangun untuk solat subuh sambil bersiap-siap hendak berjualan. Namun ia melihat api sudah diatas rumahnya. Sontak ia langsung berteriak histeris sambil meminta pertolongan kepada masyarakat setempat.

 

“Kebakaran itu jam 4 subuh. Lagi tidur, bangun dan kaget terus ngelihat api udah keatas. Terus saya minta tolong sama masyarakat disini, saya teriak teriak tolong tolong,” katanya dengan suara parau saat ditemui, Selasa (20/10).

 

Ia melanjutkan, melihat kobaran api semakin membesar, korban langsung membangunkan anggota keluarga yang lain dan mengevakuasi diri. Sementara, api dengan cepat menyebar ke seluruh permukaan rumah dan membakar rumah yang terbuat dari kayu itu beserta isinya.

 

“Tiap subuh saya bangun, soalnya saya mau jualan. Jualan keliling. Jualan nasi serba dua ribu,” sambungnya lirih.

 

Ibu Bayi sendiri merupakan janda yang ditinggal mendiang suaminya. Didalam rumah panggung itu, ia tinggal bersama tujuh orang lainnya, yakni Yati Nurhayati (38) dan suaminya Miswandi, Muhammad Ikhlas (15) pelajar kelas 3 SMP, Siti Nurhalimah (12) pelajar kelas 4 SD, Abi Prakoso (5) dan Kurnia (3 bulan).

 

Ia mengaku sudah menerima bantuan dari pemerintah setempat. Saat ini, ia bersama anggota keluarga tinggal sementara di salah satu kerabat tidak jauh dari rumah korban.

 

“Tinggal di saudara, di belakang. Semua perabotan abis, peralatan rumah tangga abis semua,” katanya sambil menangis.

 

Sementara, tetangga korban, Supendi menuturkan, api baru bisa dipadamkan sekira pukul 05.00 WIB oleh warga menggunakan alat seadanya. Lanjut dia, tidak ada yang tersisa dalam peristiwa itu, rumah beserta isinya ludes terbakar.

 

“Saya keluar api itu posisinya udah di atas pojok kamar depan. Kemungkinannya korsleting karena api dari atas,” ungkapnya.

 

Supendi sendiri melihat sosok korban merupakan sosok yang ulet dan pekerja keras, meskipun sudah tidak mempunyai suami dan dalam kondisi ekonomi yang terbatas.

 

“Termasuk orang ekonominya kurang beruntung, kurang mampu. Sehari-harinya kan jualan makanan, buat lauk pauk, jualan keliling,” ujarnya.

 

Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah lantaran rumah beserta isinya ludes terbakar. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.