Harga Cabai Keriting di Labuan Naik Signifikan, Diduga Dampak Banjir

Pedagang sembako di Pasar Labuan.

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Harga bumbu dapur di pasar tradisional di Labuan kian melonjak. Kenaikan harga cabai di pasaran sudah terjadi sebelum tahun baru dan hingga saat ini. Kenaikan harga paling terasa 'pedas' yakni cabai keriting yang pernah mencapai Rp 80 ribu/Kg.

 

Salah satu pedagang sembako di Pasar Labuan, Fajar menuturkan, harga cabai keriting sudah mengalami kenaikan sejak beberapa minggu yang lalu. Ia menyebutkan, normalnya harga cabai keriting Rp 30 sampai 35 ribu/Kg, namun kini mengalami kenaikan.

 

“Harganya 60-70 ribuan lah. Di pasar Labuan belum sampai tembus 100 ribu, kecuali di kota. Di Labuan paling mahal itu minggu-minggu kemarin Rp 80 ribu,” kata dia, Jumat (08/01).

 

Ia menduga, naiknya harga cabai di pasaran karena faktor cuaca khususnya dampak dari bencana banjir yang melanda area perkebunan dan tanaman sehingga berpengaruh pada pasokan.

 

“Kan musim hujan sekarang. Musim hujan jadi kan berbuah itu rusak aja banyaknya, gagal panen kebanyakan. Banjir kan, cabai kan gak bisa kebanjiran gak bisa kekeringan,” terang dia.

 

Ia mengatakan, kenaikan ini telah terjadi sejak akhir tahun 2020 sampai dengan awal tahun 2021. Kenaikan ini, kata dia, berdampak pada pembelian masyarakat. Biasanya masyarakat membeli 1 kilo, namun saat ini hanya membeli sesuai dengan kebutuhan. Sementara untuk harga sembako lainnya, tambahnya, masih terpantau normal.

 

“Ada saja perbedaan namanya butuh dibeli. Tapi belinya gak sekilo apalagi dua kilo. Paling beli sesuai kebutuhan. Hanya orang tertentu saja yang beli banyak kaya di rumah makan,” imbuh dia.

 

Terpisah, Kasi Bina Usaha dan Perdagangan Disperindag Pandeglang, Faiz mengatakan, kenaikan harga cabai sudah berlangsung dari Desember 2020 hingga awal Januari 2021. Saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Disperindag Provinsi Banten.

 

“Kami sudah mengetahui kenaikan harga itu. Laporan kenaikan harga setiap hari ada. Apakah nanti akan dilakukan operasi pasar apa bagaimana, nanti kita tunggu arahan dari Provinsi,” katanya.

 

Kata Faiz, kenaikan harga itu diperkirakan akibat dari musim penghujan, sehingga pengiriman dari pulau Jawa tersendat. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.