Didiek Buntung Ingin Teruskan Perjalanan Didi Kempot di Musik Campursari

 


     

     Sepeninggalnya Didi Kempot, musik campursari terus berkembang dan tak kehilangan senimannya. Yang tengah mencuri perhatian adalah Didiek Buntung, yang belakangan telah merilis 20 lagu rekaman.

     Didiek Buntung mengaku begitu mengagumi sosok dan karya-karya Didi Kempot. Ia pun yakin meneruskan perjalanan Didi Kempot, untuk melestarikan lagu-lagu campursari.

"Saya ingin meneruskan perjalanan mas Didi kempot dan saya pantas disebut si Raja Campursari karena saya ciptakan lagu sendiri yang sudah lebih dari 40 lagu", ujar Didiek Buntung.

     Kekinian, Didiek Buntung merilis karya terbaru berjudul "Kembang Soka". Lagu ini ia ciptakan setelah mengamati pohon soka yang tumbuh lebat di halaman rumahnya.

     Menurut lelaki asal Ungaran, Jawa Tengah ini, kembang soka memiliki aura tegas, kembangnya berwarna merah menyala, lambang kebahagiaan, dan namanya diambil dari bahasa sansekerta yang memiliki arti terbebas dari kesedihan.

"Kembang soka dipergunakan untuk penghormatan kepada Dewa-Dewa, yang menjaga keberlangsungan alam semesta beserta seluruh isinya. Penggunaan bunga soka ini selain sebagai lambang penghormatan, juga harapan akan tercapainya kedamaian jiwa, jauh dari kesedihan dan derita. Sehingga yang tertinggal hanya kebahagiaan di dalam setiap hati manusia," kata Didiek Buntung menjelaskan.

     Inspirasi itu kemudian membuat Didiek Buntung menggubah sebuah lagu dengan melodi-melodi cantik bergenre pop jawa yang dibalut dengan kata-kata kisah cinta.

"Kata-kata itu mengandung arti, seseorang yang menemukan orang lain untuk menjadi belahan jiwanya karena keberadaannya dapat mengusir kesedihannya selama ini dan membuat hatinya bahagia," kata Didiek Buntung menjelaskan.

     Didiek Buntung, di mana nama Buntung dipakai karena ia kehilangan empat jari di tangan kirinya, berharap lagu "Kembang Soka" ini dapat menjadi inspirasi yang positif buat banyak orang.

"Buat yang sedang sedih, galau atau patah semangat untuk menemukan satu kebahagiaan yang pasti akan ada," tutur Didiek Buntung, yang mahir memainkan piano dan organ.

"Kembang Soka" hanya satu dari sekian banyan karya dari Didiek Buntung. Setelah single ini, ia telah menyiapkan sejumlah lagu campursari lainnya.

"Karena berkarya pun tak mengenal usia, maka kuterus mencipta, menembus ruang batin yang tersisa," katanya bak berpuisi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.