Kabupaten Pandeglang Siap Jadi Penghasil Bawang Putih untuk Nasional

Ilustrasi bawang putih.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita optimis Kabupaten Pandeglang dapat menjadi penghasil bawang putih untuk nasional. Hal ini dikatakan Irna usai Pemkab Pandeglang melakukan kerjasama dengan salah satu importir, PT Alfin yang menanam bawang putih di lahan seluas 4 hektar, tepatnya di Kampung Kaduengang, Desa Kaduengan, Kecamatan Cadasari.

 

Irna mengatakan, di lahan seluas empat hektar yang ditanam bawang putih, maka perawatannya harus maksimal agar hasil yang dicapai melebihi target. Apalagi kata Irna, Pandeglang memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian. Ia mengaku optimis bisa menanam bawang putih lebih dari 4 hektar bahkan hingga 22 hektar.

 

“Kami siap menjadi sentra bawang putih dan menjadi kontributor bagi nasional. Hari ini kita diberi kesempatan untuk pengembangan bawang putih, jangan sia-siakan kesempatan yang baik ini,” kata Irna usai acara penanaman bawang putih, Selasa (23/02).

 

Masih kata Irna, bawang putih merupakan komoditas yang sangat strategis. Namun selama ini untuk menutupi kebutuhan nasional, masih bergantung dari impor luar negeri. Untuk itu, ia akan terus memotivasi para petani yang didampingi tenaga ahli dan penyuluh lapangan agar menghasilkan panen bawang putih yang berkualitas.

 

“Kalau kita bisa kenapa tidak dicoba, jika ada peluang pasar jangan kasih kesempatan orang lain manfaatkan daerah kita. Saya yakin hasilnya lebih dari 6 ton jika dirawat dirawat dengan baik. Dampingi petani kami oleh tenaga ahli yang dibawa oleh importir dan para penyuluh,” ujarnya.

 

“Mari satukan tekad tujuan, Pandeglang harus jadi penghasil bawang putih. Saya tidak bosan memotivasi, kalau demplot ini hasilnya bagus tentu investor akan datang ke Pandeglang,” sambung dia.

 

Ditempat sama, Direktur PT Alfin, Umar Jahidin mengatakan, dari 180 Kabupaten/Kota di Indonesia, salah satunya dipilih Kabupaten Pandeglang yang ditanami bawang putih.

 

“Pemerintah mewajibkan kami importir untuk menanam bawang putih 5 persen dari jumlah impor PT Alvin 7.500 ton. Disini kita akan tanam 4 hektar dulu yang dibuat demplot. Jika hasilnya bagus tentu kita akan naikan menjadi 10 hektar,” katanya.

 

Menurut Umar, cara penanaman bawang putih tidak jauh berbeda dengan bawang merah, hanya saja kata dia, bawang putih proses untuk panen agak sedikit lama.

 

“Saya punya pengalaman di bawang merah, nanti akan dipanen empat bulan kedepan dan diperkirakan satu hektar mencapai 6 ton bahkan jika perawatannya bagus bisa lebih,” imbuh dia.

 

Sementara Kepala Dinas Pertanian (Distan) Pandeglang, Budi S Januardi mengatakan, sesuai Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati, hasil panen akan dibagi 80 persen untuk petani dan 20 persen untuk perusahaan.

 

“Penjualan milik petani diserahkan ke petani atau bisa jual sendiri. Tetapi jika mendapat kesulitan dalam pemasaran, pihak PT akan menampung hasil panen keseluruhan,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.