Gunung Anak Krakatau Naik Status Jadi Siaga Level III

Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK).

KRAKATAURADIO.COM, LAMPUNG - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) naik dari waspada atau level II menjadi siaga atau level III. Penyebabnya karena erupsi GAK yang terjadi terus menerus sejak awal April 2022. Naiknya status aktivitas GAK yang berada di Selat Sunda itu per hari Minggu 24 April 2022.

 

Kepala Pos Pantau GAK di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Deny Mardiono mengatakan, peningkatan erupsi GAK terjadi sejak 15 April 2022 sampai dengan Senin (25/04) pagi.

 

“Jadi semenjak 15 April 2022 memang sudah mengalami peningkatan kegempaan terutama sudah teramati erupsi atau letusan sampai dengan tadi pagi. Mungkin kalau dari Carita dan Anyer dan sekitarnya mungkin dari pantai pasti terlihat sinar api yang berasal dari anak krakatau,” kata dia.

 

Ia menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas GAK dinaikkan dari waspada atau level II menjadi siaga atau level III.

 

“Dari awal April itu sudah tercatat 21 kali gempa letusan, kemudian sampai dengan laporan dini hari tadi erupsi terus masih terjadi amplitudo maksimumnya kurang lebih sekitar 55 milimeter dan sampai dengan saat ini laporan terkininya mudah-mudahan ini sudah menjadi tanda terkait dengan aktivitas kegempaan ini sedang mengalami penurunan karena dari seismograf yang kita amati dari yang biasanya kita laporkan itu amplitude 55 milimeter sekarang sudah mengecil dan tidak seperti hari-hari kemarin,” bebernya.

 

Baca: Bupati Irna Apresiasi Keberadaan Saung Karapihan di Pandeglang

 

Baca: Jelang Pemilu 2024, Pemkab Pandeglang Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Gedung KPU

 

Sehubungan dengan naiknya status GAK, kata dia, masyarakat, nelayan atau wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

 

“Intinya kami memohon untuk semua kalangan baik itu mancanegara ataupun dalam negeri tetap mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh badan geologi untuk tidak melanggar radius 5 kilometer itu. Walau kesana ya itu harus diluar 5 kilo,” imbuhnya.

 

Selain itu, masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi GAK yang akan menyebabkan tsunami. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.