Usai Jadi Syarat Mudik, Capaian Vaksin Booster Melonjak Naik

Kegiatan vaksinasi di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Cakupan vaksinasi booster melonjak naik usai diumumkan pemerintah menjadi syarat mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H. Di Pandeglang, capaian vaksinasi ketiga ini mencatatkan pelonjakan yang signifikan. Dalam beberapa pekan terakhir, peningkatan vaksin booster melebihi 6 persen.

 

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Samsudin mengatakan, peningkatan vaksin booster terjadi sejak diumumkan pemerintah sebagai syarat untuk melakukan perjalanan mudik.

 

“Sampai pekan kemarin kemarin sempat mengalami kekurangan vaksin. Tapi sudah koordinasi dengan provinsi langsung disiapkan,” kata dia seperti dikutip dari rri.co.id, Rabu (13/04).

 

Ia menambahkan, sejak Maret hingga April 2022 atau menjelang periode mudik lebaran, cakupan vaksinasi booster naik secara konsisten.

 

Semula dia menyebut, angka vaksin booster di Pandeglang hanya 1,6 persen. Namun sejak tiga pekan terakhir, melonjak menjadi 8,87 persen atau setara dengan 70.786 jiwa. Sebagian besar, vaksin booster diberikan kepada pegawai pemerintah dan masyarakat yang tengah merantau di Pandeglang.

 

“Sejak diumumkan bahwa booster menjadi syarat untuk mudik, alhamdulillah ada peningkatan. Banyak permintaan termasuk dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Mungkin itu tadi ada pegawai yang akan mudik ketika lebaran, atau masyarakat luar yang tinggal di Pandeglang mau mudik ke kampung halamannya,” bebernya.

 

Baca: Selama Ramadhan, Satpol PP Fokus Cegah Penyakit Masyarakat

 

Baca: Kapolres Pandeglang: Tidak Ada Tradisi Perang Sarung Jelang Sahur, Jika Ada, Laporkan!

 

Namun begitu, Samsudin mengaku bahwa realisasi vaksin booster di Pandeglang masih rendah. Hal itu dipicu anggapan masyarakat bahwa vaksin kedua sudah aman. Padahal, sambungnya, untuk menciptakan antibodi yang sempurna, harus divaksin lengkap atau booster.

 

Bukan hanya vaksin Booster, vaksin dosis kedua pun perlu ditingkatkan. Karena per tanggal 6 April 2022, baru sebanyak 678.388 jiwa atau 62,99 persen yang sudah divaksin kedua. Sementara capaian vaksin pertama sudah mencapai 81.14 persen atau setara 797.680 dari target 982.466 jiwa.

 

“Yang masih perlu dikejar untuk kalangan lansia karena mereka ada yang berpikir tidak kemana-mana sehingga merasa tidak perlu divaksin. Padahal mereka adalah kalangan yang rentan terpapar,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.