Heboh Ratusan Mahasiswa Bandung Positif HIV, Krisdayanti Sorot Hubungan Seksual yang Tak Aman

 
Anggota DPR RI Komisi IX, Krisdayanti, buka suara soal 414 mahasiswa di Bandung, Jawa Barat, positif HIV AIDS. Ia menyorot hubungan seks tak aman. (Foto: Dok. Instagram @krisdayantilemos)


Krakatauradio.com, Jakarta - Kabar ratusan mahasiswa Bandung positif HIV menggemparkan jagat maya dan sampai ke telinga anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti, yang menangani isu kesehatan dan ketenagakerjaan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah media menyorot data yang menyebut 414 mahasiswa Bandung positif HIV. Data ini diungkap Komisi Penanggulangan AIDS dan bikin geger masyarakat.

Data lain menyebut angka ini setara dengan 6,9 persen dari total kasus HIV-AIDS. Krisdayanti akhirnya buka suara lewat akun Instagram terverifikasinya sembari mengunggah sebuah video.

Video ini menampilkan infografis ratusan mahasiswa Bandung positif HIV bukan akibat pemakaian jarum suntik bergantian, melainkan hubungan seksual yang tidak aman.

 

Kenapa Disayangkan?

Bersama unggahan ini, Krisdayanti menyampaikan pernyataan sikap. “Saya pribadi sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi setelah di data, mayoritas penyintasnya berstatus mahasiswa,” tulisnya, Senin (29/8/2022).

Kenapa disayangkan, pertama, mahasiswa berada di usia produktif yang diharapkan bisa menjadi agen perubahan bagi masa depan bangsa, kedua status mahasiswa tentu berkaitan erat dengan pendidikan,” cuit pelantun “Ku Tak Sanggup.”

 

Hubungan Seks Tak Aman

Begitu kabar ratusan mahasiswa Kota Kembang positif HIV viral di medsos, Krisdayanti menindaklanjuti dengan membaca sejumlah laporan terkait faktor penyebab “ledakan” infeksi HIV di Bandung.

Berdasarkan laporan yang saya baca, ratusan mahasiswa ini mayoritas terinfeksi bukan dari penggunaan jarum suntik bersama, melainkan tertular dari hubungan seksual yang tidak aman,” Krisdayanti menyambung.

 

Edukasi Seks

Untuk sementara, Nyonya Raul Lemos menyimpulkan edukasi seputar seks belum banyak dipahami masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa. Ini patut menjadi catatan kritis pihak terkait.

Berarti kan pengetahuan atau edukasi seputar seks belum banyak dipahami di masyarakat, baik di daerah terpencil maupun di kota. Baik yang berpendidikan, maupun tidak,” Krisdayanti mengakhiri.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.