Warga Sobang Mengeluhkan Harga Elpiji 3 Kg


Kelangkan elpiji ukuran 3 kilogram (kg) juga dikleuhkan warga Kecamatan Sobang. Kalaupun ada, harga elpiji bersubsidi ini mencapai Rp 25 ribu. Sebelumnya kelangkaan elpiji terjadi di Kecamatan Picung. Di Sobang sendiri harga gas ukuran 3 kilo sangat tinggi, mencapai Rp 25 ribu, biasanya paling tinggi Rp 18 ribu.

Tingginya harga elpiji itu kemungkinan besar karena terjadi kelangkaan. Sebab dengan adanya kondisi ini sangat gampang untuk dimanfaatkan oleh pengecer. Banyak konsumen elpiji tiga kilogram yang membutuhkannya. Karena itu, Warga sangat berharap pemerintah daerah bisa segera melakukan pemantauan untuk distribusi elpiji 3 kilogram.

"Kami warga sangat berharap pemerintah bisa segera melakukan tindakan dengan kondisi ini, sebab bagaimanapun ini kebutuhan warga yang cukup penting, apalagi sekarang hampir semua warga menggunakan kompor elpiji,” tutur salah satu warga.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Energi dan Listrik pada Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pandeglang, Endin Haerudin mengatakan, pihaknya belum menerima adanya kelangkaan elpiji 3 kg, di beberapa kecamatan.

Menurutnya, jika memang terjadi kelangkaan, pihaknya akan turun ke lapangan untuk memantau.“Untuk kuota Pandeglang sendiri, tahun 2014 lalu peredarannya mencapai 5 ribu tabung dan tahun ini ditambah sebanyak 6 ribu tabung. Adapun alur distribusi elpiji dilakukan dari Pertamina lalu ke SPBE, dikirim ke agen dan setelah itu dikirim ke pangkalan,” katanya.

Endin menambahkan, harga eceran tertinggi itu dihitung sesuai dengan zona, karena penyebaran elpiji di Pandeglang dibagi menjadi tiga zona.Ia menyebutkan, Kecamatan Sobang dan Picug masuk dalam zona tiga, dan harga eceran tertingginya dari pangkalan itu sebesar Rp 16.700.

“Kalau untuk zona satu harga eceran tertingginya Rp 15.700 dan zona dua itu Rp 16.000. Harga tersebut dari pangkalan, adapun harga di warung-warung kecil atau pengecer itu memang belum ada aturannya,” ucapnya. (Mudofar/937)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.