Ketiga Anak Titin Kerap Menangis dan Murung

Panimbang - Semenjak ditinggal pergi, ketiga anak Titin (32), kerap terlihat menangis dan murung. Titin merupakan korban peluru nyasar yang tewas akibat tertembak anggota Buser Polres Jakarta Barat.

Anak pertama Titin, Samsul Bahri (9), saat ini masih duduk di bangku madrasah kelas 5 atau setingkat SMP. Semenjak ibunya meninggal, dia kerap terlihat murung dan menangis.

Kondisi anak kedua Titin juga tidak jauh berbeda dengan kakaknya. Cece Haerudin (5) meskipun masih kecil, namun dia sudah mengerti bahwa tidak akan bertemu dengan ibunya kembali akibat tertembak peluru polisi. Sedangkan si bungsu Ridwan (1), kini terpaksa harus berhenti menyusu semenjak ditinggal ibunya.

Kini beban suami Titin, Dede, yang juga ayah dari 3 bocah ini semakin berat. Karena selain harus mencari nafkah, Dede pun harus menjaga 3 anaknya ini. Dia meminta pihak kepolisian untuk segera menuntaskan upaya hukum yang menimpa istrinya.

“Saya minta ke semuanya pihak, bantuannya buat nolong saya, orang lemah ini. Bukan apa-apa, lihat lah keadaan saya dan kondisi rumah saya ini,” ucap Dede di kediamannya yang hanya berbilik bambu ini.

Sementara itu, Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafli Amar berjanji akan segera menyelesaikan kasus ini. Dia pun mengaku sudah mengetahui identitas anggota Buser Polres Jakarta Barat yang diduga tanpa sengaja menembak Titin.

“Jadi atasannya pun sudah datang ke rumah korban, dan anak buahnya memang bertugas datang ke Panimbang, Pandeglang mengejar begal. Ada 10 barang bukti yang sudah diamankan,” ungkap Kapolda.

Sebelumnya, Titin tewas akibat peluru nyasar anggota Buser Polres Jakarta Barat yang sedang memburu kawanan begal di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Kamis (12/03/2015) pagi. Saat kejadian, Titin tengah mencari jamur di sawah untuk dimasak. (Mudofar/937)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.