Menikmati Waktu Ngabuburit di Shelter Tsunami



Kondisi bangunan Shelter Tsunami dari depan, terletak di Desa Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Ada yang berbeda dengan suasana ngabuburit di Kecamatan Labuan ditahun lalu dengan sekarang. Saat ini, di Labuan, terdapat bangunan Shelter Tsunami yang beberapa bulan lalu dibangun oleh pemerintah pusat disekitar pusat menuju pasar Labuan, Desa/Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Bangunan Shelter Tsunami ini, mulai dibangun sekitar bulan Agustus 2014 oleh Pemerintah Pusat, dimaksudkan untuk menjadi tempat evakuasi dini akan ancaman bencana tsunami yang mengancam masyarakat di pesisir pantai.

Namun bangunan tersebut, saat ini banyak dimanfaatkan oleh kalangan remaja dan anak kecil sebagai tempat ngabuburit. Padahal dilihat dari kondisinya, pengerjaan bangunan tersebut terpantau belum rampung, hal ini dapat dilihat dari pengamanan tempat tersebut yang belum selesai serta beberapa pengerjaan lainnya yang saat ini terkesan dibiarkan begitu saja oleh pihak kontraktor.

Berdasarkan pantauan Krakatau Radio, anak kalangan remaja mulai ramai berdatangan ke tempat tersebut sekitar pukul 16.30 WIB sampai menjelang waktu berbuka puasa. Mereka bersama teman-temannya menaiki anak tangga satu persatu sampai ke puncak bangunan.

Selain itu, banyak juga para pengunjung yang hanya nongkrong di anak tangga, sekedar menikmati pemandangan pasar Labuan, yang selalu macet jika menjelang waktu berbuka puasa tiba.

Sementara diatas bangunan, pengunjung sibuk ber-Selfie ria bersama kawan-kawannya atau sekedar menikmati pemandangan Kecamatan Labuan dari atas. Sementara dibawah, aktifitas juga tidak kalah sepi.

Anak kecil, mulai dari laki-laki hingga perempuan, nampak bermain petasan. Meski berbahaya, namun tidak ada pengawasan khusus.

Salah seorang remaja asal Pagelaran, Lia mengatakan, dirinya sengaja datang ke bangunan tersebut, lantaran penasaran dan ingin melihat pemandangan dari atas. “Saya datang sama temen-temen, pengen liat pemandangan aja diatas, seperti apa. Setiap harinya banyak yang datang apalagi untuk remaja seusia saya,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Labuan, Adi menyayangkan kondisi tersebut. Ia mengaku khawatir dengan banyaknya anak kecil yang bermain disana. Sebab selain berbahaya, juga pengamanan bangunan yang belum selesai.

“Kondisi ini jangan terus dibiarkan, karena anak kecil yang datang itu tidak bersama orangtuanya atau tidak ada yang menjaga, sementara bangunan cukup tinggi dan tidak ada pengamannya. Bagaimana kalo ada yang jatuh. Mestinya ada yang jagain bangunan itu supaya tidak ada anak kecil yang bisa keluar masuk,” katanya.

Ia berharap, kepada pihak terkait agar segera mencarikan solusi dari kondisi ini. “Sebelum ada kejadian yang kurang baik, harusnya pihak terkait segera bisa menempatkan petugas dari Pol PP atau siapapun agar bisa terpantau jika ada aktivitas di tempat tersebut,” terangnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.