Mobdin Baru Pemkab Pandeglang Menuai Kritik



KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pendeglang, membeli sebanyak 3 unit mobil dinas (Mobdin) baru jenis Toyota Fortuner. Mobil berwarna hitam itu merupakan model terbaru dari pabrikan Toyota dengan tipe 2.4 G 4x4 A/T DSL LUX bersistem automatic. Satu unitnya, dihargai sekitar Rp 580.900.000.

Menurut data yang dihimpun, anggaran yang tertera di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017 di Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, tercantum item pembelian Kendaraan Dinas (Randis) atau operasional sebesar Rp 4.309.360.000.

Menanggapi hal ini, Koordinator Lembaga Analisis Anggaran dan Kebijakan Publik (Lakip) Pandeglang, Zaenal Abidin menyayangkan kebijakan tersebut. Menurut dia, disaat kondisi Pandeglang yang belum maksimal menyerap anggaran serta adanya rasionalisasi Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah pusat, seharusnya pembelian mobil dinas baru tidak diprioritaskan.

“Pada prinsipnya kita memandang pemerintah ini disorientasi, jadi kehilangan tujuan. Tujuan atau makna dari pemerintah ini apa. Sementara pada proses yang terjadi baik di Musrenbang Desa, Kecamatan sampai Kabupaten khusus kebutuhan masyarakat semuanya tidak tertampung soal infrastruktur, kesehatan dan pendidikan,” kata dia, Rabu (30/08).

Zaenal menambahkan, banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat mengenai kondisi pembangunan, namun nyatanya, Pemerintah malah menjadikan pembelian mobil dinas sebagai skala prioritas.

“Kenapa pada akhirnya yang munculnya itu randis yang kemudian itu juga denger-denger itu peruntukannya bukan untuk SKPD tapi instansi diluar pemerintahan. Jadi jelema miskin tapi sok benghar tea (orang miskin tapi sok kaya). Kalau ibaratnya keadilan itu belum muncul dari proses penganggaran ini,” tambah dia.

Sementara itu, kritikan juga disampaikan warga netizen (warganet) lewat komentar terkait pembelian Mobdin baru. Akun Tabrani menulis bahwa pengadaan mobdin tersebut seharusnya tidak dijadikan prioritas.

“Mobil teu penting anu penting mah jalan hadekeun pada berlubang rusakna parah mulai di Kayu jati sampe Kadu Hileud Pulosari tah. Kumaha satuju (Mobil tidak penting. Yang penting itu jalan diperbaiki pada berlubang dan rusaknya parah mulai di Kayu Jati sampai Kadu Hileud (Kecamatan) Pulosari tuh. Gimana setuju),” tulisnya.

Sementara itu, akun Rovi Alvarizi menantang agar mobil baru tersebut dibawa ke kondisi jalan rusak yang ada di daerahnya.

“Piwarang ameng ka Lebak Jaha. Candak mobilna, mun tiasa mancat mangga mobilna dipeser deui. Upami te tiasa mancat mobilna jual deui jeung ngahadean jalan (Suruh main ka Lebak Jaha (Kecamatan Cigeulis,red). Bawa mobilnya, kalau bisa lewat silahkan beli lagi. Kalau tidak bisa lewat mobilnya jual lagi saja untuk memperbaiki jalan),” tulisnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.