KBM di SDN Teluk 02 Masih Tidak Efektif

Siswa dan siswi SDN Teluk 02 Kecamatan Labuan, tetap bersekolah meskipun tidak memakai seragam lantaran rumahnya hancur tersapu gelombang tsunami Selat Sunda. Foto Senin (07/01/2019).
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Enam belas hari pasca bencana tsunami Selat Sunda, sejumlah siswa kembali masuk sekolah. Namun proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Teluk 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, belum sepenuhnya aktif. Hal ini lantaran masih banyak siswa yang mengungsi dan banyak pula siswa yang kehilangan seragam serta peralatan sekolah akibat rumahnya tersapu gelombang tsunami.

Kepala Sekolah SDN Teluk 2 Labuan, Dedeh Arnawati mengatakan, di hari pertama masuk sekolah, kegiatan KBM tidak dapat dilakukan, lantaran sebagian siswanya masih berada di pengungsian dan sebagian siswa yang masih trauma.

“Yang pasti dampaknya itu ke anak-anak ada yang trauma karena apa mereka itu rumahnya hancur semua karena siswa SDN Teluk 2 ini mayoritas semua anak-anak nelayan yang ada di pinggir pantai,” ujarnya Senin (07/01).


Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, terdapat sekira 300an siswa yang terdampak bencana tsunami dari total 450 siswa yang ada di SDN Teluk 02. Siswa yang terdampak tersebut, ada yang tetap sekolah tetapi tidak menggunakan seragam karena rumahnya hancur.

“Banyak yang pakai baju bebas ada yang sudah pakai baju seragam itu bantuan dari tempat pengungsian. Kebanyakan juga gak pakai sepatu, alat tulis,” kata dia.

Sebagian siswa yang bersekolah, sebut dia, karena rasa semangat dalam menimba ilmu dan keinginan bertemu dengan teman-teman sekolahnya.

“Mungkin karena rasa pingin sekolah keduanya mungkin sudah ada pakaian sebagian, terus disiplinnya, ingin ketemu dengan teman-teman,” imbuh dia.

Untuk memulihkan rasa trauma, pihak sekolah bekerjasama dengan para relawan menggelar trauma healing yang didampingi oleh para orangtuanya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.