Siswa Korban Tsunami di Teluk Labuan Butuh Seragam Sekolah

Pesan yang ditulis sendiri oleh Susiyani, salah satu siswi yang rumahnya hancur diterjang tsunami Selat Sunda, Senin (07/01/2019).
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Di hari pertama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tepatnya di SDN Teluk 02, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, banyak siswa yang tetap memilih bersekolah tetapi tanpa menggunakan seragam. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan lantaran rumah orangtua siswa korban tersapu tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan Krakatau Radio, Senin (07/01), tidak sedikit siswa yang tetap ke sekolah tanpa menggunakan seragam. Bukan hanya seragam, mereka pun tidak menggunakan sepatu, tas dan alat tulis.

Salah satunya bernama Susiyani, siswi kelas 4 B yang tetap datang bersekolah dengan ditemani oleh ibunya, Uun (30). Siswi cantik yang akrab disapa Susi tersebut mengatakan, tetap ingin sekolah karena ingin menjadi cerdas dan membahagiakan kedua orangtuanya.

“Biar cerdas dan bisa bahagiakan orang tua,” katanya, Senin (07/01).


Siswi yang bercita-cita menjadi seorang Polwan itu sedikit menceritakan pengalamannya saat diterjang tsunami. Ia berhasil selamat bersama dengan ibu dan adiknya yang masih berusia 5 bulan dengan cara mengapung diatas kasur.

“Ngambang di kasur waktu itu sama mamah sama adik. Bapak ke laut (nelayan). Ngambangnya sekitar berjam-jam, tapi kan air cepet masuk terus hilangnya cepat,” ungkapnya.

Saat ini, Susi bersama dengan keluarganya tengah mengungsi di rumah saudaranya di Kampung Dayamekar, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, karena semua yang ia miliki sudah hancur diterjang tsunami.

“Rumahnya hancur, sepatu, seragam, baju, jilbab semuanya hilang. Ini pake baju muslim dari mulungin (diposko pengungsi),” ujar dia.

Sementara itu, ibu Susi, Uun mengatakan, rumahnya hancur karena ada di pesisir. Soal kebutuhan makan, ia mengaku mendapatkan bantuan dari posko atau tempat pengungsian.

“Gak ada satupun seragam gak dapat sisa, pertama kena tsunami, keduanya banjir ketiganya didoser (terkena dampak alat berat,red),” ujarnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.