Polisi Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada Pandeglang 2020

Simulasi pengamanan Pilkada 2020 oleh Polres Pandeglang di Alun-alun Pandeglang, Rabu (19/08/2020).
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Puluhan personil Polres Pandeglang berkumpul di Alun-alun Pandeglang, guna melakukan pengamanan terhadap massa yang bentrok akibat tidak menerima hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

 

Ternyata bentrok tersebut adalah simulasi yang dilakukan jajaran Polres Pandeglang.

 

Kapolres Pandeglang, AKBP Sofwan Hermanto menerangkan, simulasi dilakukan untuk mengukur tingkat keterampilan seluruh personil yang nantinya akan dilibatkan dalam melaksanakan pengamanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020 di Kabupaten Pandeglang yang akan digelar pada 09 Desember.

 

Simulasi tersebut melibatkan ratusan personil mulai dari satuan anggota Dalmas, Sabhara dan anggota lain yang akan terlibat dalam pengamanan Pilkada.

 

Menurut dia, simulasi ini dilaksanakan mulai dari tahapan pencegahan seperti memberikan imbauan kepada massa yang tidak menerima hasil Pilkada.

 

“Seperti cara menyampaikan kepada massa aksi supaya mudah diterima, bahasanya seperti apa termasuk bagaimana menangani permasalahan yang mulanya kecil sampai menjadi masalah besar, contoh mungkin pengrusakan baliho kemudian menjadi meningkat ke arah intimidasi sampai meningkat ke aksi unjuk rasa,” terang Sofwan, Rabu (19/08).

 

Menurut Kapolres, dalam kegiatan tersebut akan diketahui apa saja yang menjadi kekurangan dan evaluasi lainnya. Evaluasi tersebut, kata dia, akan diperbaiki kedepannya agar pengamanan Pilkada di Pandeglang maksimal.

 

Lanjut Sofwan, untuk personil yang nantinya diturunkan, akan melihat situasi dan kondisi, sesuai dengan potensi ancaman yang terjadi di wilayah masing-masing.

 

Dengan simulasi ini diharapkan semua pihak dapat melaksanakan tugad fungsinya masing-masing dengan baik, sehingga gelaran Pilkada Pandeglang dapat berjalan lancar, aman, dan kondusif.

 

Adapun jika nantinya terdapat masyarakat yang tidak menerima hasil Pilkada, dapat menyampaikan aspirasinya dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang ada dan tidak percaya dengan berita bohong.

 

“Mari kita berdemokrasi yang sehat tidak saling menjatuhkan, tidak saling mengolok-olok dan tidak saling menghujat. Menciptakan Pilkada yang aman, tertib, dan sejuk,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.