Pengrajin Tahu di Pandeglang Menjerit, Harga Kedelai Merangkak Naik

Perajin tahu di Kadubanen Pandeglang saat melakukan produksi.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Para perajin tahu di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjerit akibat harga kedelai melambung tinggi. Kini harga kedelai mencapai Rp 12 ribu/kg, dari harga semula Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu/kg.

 

Salah seorang pengrajin tahu di Pandeglang, Ilma Hilman mengatakan, dengan kenaikan harga kedelai ini membuat dirinya kewalahan dalam produksi tahu. Dari biasanya produksi 5 kuintal, namun kini dirinya hanya memproduksi satu kuintal.

 

“Iya saya merasa kewalahan dengan harga yang mengalami kenaikan kedelai ini, harga kedelai biasanya cuma Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu tapi sekarang ini mencapai Rp 12 ribu. Mau gimana lagi yah kita hanya bisa mengikuti aturan dari pemerintah aja,” ujarnya, Jumat (18/02).

 

Ia mengaku dengan kenaikan harga kedelai ini, membuat para pengrajin terkena dampak. Bukan hanya dari produksi, tetapi juga untuk menggaji para karyawannya.

 

“Jujur saja semuanya mengeluh termasuk karyawan. Karena dengan kenaikan ini saya kewalahan dari mulai menggaji upah karyawan belum juga untuk modalnya,” ungkapnya.

 

Baca: Bawaslu Pandeglang Ajukan Anggaran Pilkada 2024 Rp 32 Miliar, Revisi dari Sebelumnya Rp 29 Miliar

 

Baca: KPU Ajukan Anggaran Rp 103 Miliar untuk Pilkada 2024

 

Walaupun harga kedelai kini mengalami kenaikan harga, tetapi ia tidak merubah bentuk produksi tetap memakai ukuran produksi tahu seperti dari biasanya.

 

Rencananya dia akan menghadiri pertemuan rapat dengan seluruh pengrajin kedelai di Banten, untuk membahas tahu maupun tempe dengan kenaikan harga kedelai tersebut.

 

Ilma berharap, kenaikan harga kedelai tersebut bisa normal kembali sehingga dalam produksi semakin maksimal dan untuk gaji karyawan bisa teratasi.

 

“Yah tentunya saja kenaikan harga kedelai ini bisa kembali normal dan turun,” harapnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.