9 Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini

Membangun Pendidikan Berkarakter bagi anak usia dini

 

Tahukah Kaka Teteh bahwa anak dibawah usia 10 tahun memang sudah bisa berpikir dan menilai hal-hal yang mereka lihat atau mereka dengar. Namun sayangnya mereka belum memiliki pondasi yang kuat untuk tidak mengikuti hal baik dan buruk, serta menilai apa yang mereka lakukan bisa bebas diikuti asal mereka senang. Hal seperti ini yang membuat orang tua dan guru yang membimbing mereka baik dirumah atau sekolah harus bekerja secara ekstra. Dimana usia dini memang waktunya mereka mengerti apa yang mereka lihat dan dengar atau yang mereka rasakan, namun mereka masih belum bisa mencerna dengan baik. Untuk itu pembentukan karakter sangatlah penting, terutama di Indonesia.

Lalu bagaimana Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini yang efektif sehingga menjadi pribadi yang berkarakter ?

Berikut 9 Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini :


  1. Bersikap Konsisten yaitu Ketika Kaka Teteh menjadi orang tua dan anak cenderung melihat apa yang Kaka Teteh lakukan, pembangunan karakter bisa dimulai dari sikap konsisten yang Kaka Teteh tunjukan dan lakukan. Dimana anak akan melakukan apa yang anda perintahkan, seperti jangan memakan benda asing, jangan duduk sembarangan, atau jangan membuang mainan sembarangan. Namun ada hal yang akan mengganjal mereka dimana Kaka Teteh tidak konsisten dalam mendidik atau memberikan nasihat dan patahan. Misalnya karena malas Kaka Teteh juga membuang sebuah bantal sembarangan dan mereka melihat, maka pendidikan karakter Kaka Teteh akan gagal. misalnya Kaka Teteh  tidak memarahi mereka akan hal yang salah, namun besoknya Kaka Teteh kembali memarahinya. Hal seperti ini membuat anak bingung dan justru mengganggu konsep dan pola pikir diri mereka akan hal yang salah dan benar.
  2. Input yang Diterima yaitu Kebiasaan merupakan hal yang paling dianggap sepele padahal penting dan juga riskan, dimana Kaka Teteh harus tahu bahwa anak yang sudah dididik sejak kecil dengan kebiasaan yang baik, ketika besar mereka akan terbiasa dengan pendidikan tersebut. Jika memang mereka menyimpang dan melakukan perilaku abnormal, biasanya alam bawah sadar atau psikologis  mereka merasa ada yang salah dan tidak sesuai. Maka, pada akhirnya, mereka akan kembali ke kebiasaan mereka, inilah yang menjadi kunci para orang tua untuk menerapan kebiasaan sejak dini ke jalur yang baik. Misalnya dengan makan menggunakan tangan kanan, berbicara sopan dan perlahan, serta duduk dengan teratur. Hal kecil seperti ini akan mempengaruhi tata krama mereka ketika besar.
  3. Anak adalah Peniru yang Baik yaitu Hal yang harus diperhatikan sebelum menerapkan Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini, adalah memahami anak adalah seorang ahli peniru. Ketika Kaka Teteh  mendidik karakter anak sejak dini, secara tidak langsung anda mengintrospeksi sikap dan perilaku Kaka Teteh kembali. Karena anak-anak sangat mudah belajar dan juga meniru. Apa yang mereka lihat maka akan ditiru tanpa tahu baik atau buruk. Untuk orang tua penting memberikan media yang tepat pada anak-anak, apa yang mereka tonton, bagaimana lingkungan sekolah dan rumahnya. Bisa menjadi cara yang tepat untuk membentuk karakter yang memang benar sejak awal. Apabila sang anak memiliki kakak, sang kakak juga perlu mencontohkan yang baik terhadap adiknya. karena adik cenderung lebih mengikuti apa yang telah dilakukan sang kakak. Hal ini dikarenakan pemikiran mereka bahwa sang kakak telah diberi ajaran terlebih dahulu oleh orang tua sehingga apa yang dilakukan sang kakak dianggap benar.
  4. Tidak Memanjakan yaitu Siapa orang tua yang tidak memanjakan anak ? bagi mereka anak adalah harta yang berharga dan apapun yang mereka inginkan dan membuatnya bahagia bisa membuat Kaka Teteh bahagia. Salahnya teori ini berdampak pada sikap dan sifat anak-anak baik ketika masih kecil maupun sudah beranjak remaja hingga dewasa. Mereka yang hanya tahu merengek dan terkabul keinginannya akan menjadi karakter yang lemah, cepat putus asa, dan memiliki ego yang besar. Cobalah untuk memikirkan jangka panjang akan sikap dan sifat mereka, jangan selalu biasakan untuk memberikan mainan atau apa yang mereka inginkan. Sedih memang sejak awal melihat mereka menangis, namun Kaka Teteh akan tahu bahwa itu baik untuk anak-anak dalam hal membentuk karakter.
  5. Lakukan Hal Kecil yaitu Tahukah Kaka Teteh bahwa hal kecil bagi Kaka Teteh belum tentu kecil bagi mereka. Layaknya terbiasa mengatakan hallo, terima kasih dan maaf merupakan cara sederhana untuk membentuk karakter sejak dini. Mereka akan terbisa untuk menggunakan komunikasi ke sesama manusia dengan cara yang benar. Bukan seenaknya saja dan jika Kaka Teteh membiarkan maka mereka menganggap Kaka Teteh memperbolehkannya. Keras bukan berarti galak dan lembut bukan berarti lemah. Seperti yang diberitahukan di atas bahwa anak adalah peniru yang ulung. Oleh karena itu, pembiasaan melakukan hal kecil sejak dini akan berdampak kepada anak dalam kurun waktu yang lama hingga ia beranjak remaja.
  6. Berbagi itu Penting yaitu Apakah Kaka Teteh merasa bahwa dengan alasan mereka masih anak-anak anda melalaikan tugas untuk membentuk karakter yang satu ini ? jawabannya adalah salah. Dimana anak-anak yang dibiasakan untuk tidak berbagi dan meminta pengalahan dari teman yang lain membuat mereka menjadi pribadi yang pelit dan tidak menghargai orang lain. Dampaknya ? tentu saja kehidupan dewasa mereka yang akan berisi dengan karakter negatif. Kemudian, efek samping dari tidak diterapkannya bagaimana berbagi kepada orang lain adalah anak tersebut akan tumbuh menjadi mudah meremehkan orang lain, menganggap orang lain tidak selevel dengannya, bahkan mungkin bisa menjadi anti sosial. Akibatnya, bisa jadi anak tersebut dikucilkan oleh lingkungannya.
  7. Nyatakan Salah Jika Memang Salah yaitu Apa Kaka Teteh tahu bahwa dengan membela anak yang salah Kaka Teteh telah sengaja membuat anak menjadi seseorang yang pengecut ? apa Kaka Teteh  mau ketika besar nanti akan banyak orang yang mengatakan bahwa anak Kaka Teteh adalah seorang “losser”. Tentu saja tidak, anda pasti merasa sedih jika mendengar orang lain berkata buruk akan anak Kaka Teteh. Namun ketika mereka salah dan Kaka Teteh membelanya mati-matian hal tersebutpun salah. Bagaimana Kaka Teteh ingin membentuk karakter dengan baik, jika Kaka Teteh  membenarkan hal yang salah. Untuk itu jika Kaka Teteh masih melakukannya stop sekarang juga. Hal ini apabila dibiarkan, akan memberikan efek negatif pada anak yang cenderung membenarkan sesuatu yang salah bahkan setelah ia mulai bersosialisasi di masyarakat.
  8.  Berkelanjutan yaitu Anak Kaka Teteh sudah tidak lagi dini ? atau Kaka Teteh merasa bahwa ia sudah cukup mengerti apa yang anda ajarkan. Lantas Kaka Teteh berhenti begitu saja mendidik dan menanamkan karakter pada mereka ? jawabannya tentu saja salah. Dimana mendidik anak-anak haruslah berkelanjutan hingga mereka dewasa. Mereka sudah mengerti akan salah dan benar saja, pengawasan Kaka Teteh sebagai orang tua tidak pernah boleh lepas. Hingga mereka menikah dan bertanggung jawab akan hidupnya sendiri. Apalagi jika anak Kaka Teteh masih tergolong anak usia dini. Ketika anda memutuskan untuk menjadi orang tua, maka jalankan tanggung jawab tersebut dan jangan biarkan anak Kaka Teteh lepas dari pengawasan. Mereka akan menjadi karakter yang terbentuk secara tidak sempurna, mereka bisa menjadi fobia sosial, ambivert dan hal lainnya yang dianggap bermasalah secara psikologis karena pendidikan karakter yang tanggung.
  1. Tanamkan Pada Semua Anak yaitu Problem ini biasa muncul pada orang tua yang memiliki anak lebih dari dua. Dimana Kaka Teteh harus mengawasi anak yang berbeda sifat dan karakter namun harus bisa mendidik mereka semua. Hal ini bisa Kaka Teteh kerjakan sama-sama dengan pasangan Kaka Teteh. Tak jarang pendidikan karakter melibatkan anak yang lebih dewasa untuk mengajarkan adiknya. Hal ini terjadi agar semua anak terbentuk karakternya secara merata, meskipun tingkat tantangannya berbeda. Misalnya anak sulung yang pendiam, anak kedua yang kritis dan anak ketiga yang tidak suka dikekang. Terlepas dari seperti apa mereka, ketika mereka melihat peraturan dan pembentukan karakter yang direalisasikan sama ke semua anak. Maka mereka akan paham dan terbiasa akan cara baru Kaka Teteh mendidik mereka.


Cara diatas bisa Kaka Teteh terapkan perlahan-lahan dan jangan memaksa. Karena hakikatnya anak-anak jangan dipaksa dan dibiarkan bebas, selama mereka masih didalam batas Kaka Teteh tidak harus mengatur dan membatasi kreatifitas dan pikiran mereka. Hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan pikiran mereka dan Cobalah untuk melebur dengan kegiatan dan cara anak anak bersosialisasi untuk membentuk karakter yang tidak memaksa namun efektif.

SEMOGA BERMANFAAT !!!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.