28 Hewan Ternak di 2 Kecamatan di Pandeglang Tertular Wabah PMK

Ilustrasi pemeriksaan sapi. (Foto: Antara Foto)
lustrasi pemeriksaan sapi. (Foto: Antara Foto)

Baca artikel detikjabar, "Cirebon Waspada Wabah PMK Serang Hewan Ternak" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6075127/cirebon-waspada-wabah-pmk-serang-hewan-ternak.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Ilustrasi pemeriksaan sapi. (Foto: Antara Foto)

Baca artikel detikjabar, "Cirebon Waspada Wabah PMK Serang Hewan Ternak" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6075127/cirebon-waspada-wabah-pmk-serang-hewan-ternak.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Setidaknya 28 ekor hewan ternak di dua Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, positif terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Puluhan hewan ternak ini diketahui merupakan hewan ternak yang dikirim dari daerah di luar Kabupaten Pandeglang.

 

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Wahyu Widayanti mengatakan, hewan ternak tersebut terdiri dari 3 ekor kerbau dan 25 ekor sapi. Pihaknya langsung melakukan observasi terhadap hewan-hewan ternak tersebut.

 

“Hasil observasi kami di beberapa kecamatan pada awal bulan Juni ternyata ada 2 kecamatan di 3 desa yang terduga PMK. Ada 28 ekor dimana 3 ekor ternak kerbau dan selebihnya ternak sapi. Setelah kita telusuri ternyata ke 28 hewan ternak tadi yang tertular PMK itu semuanya berasal dari luar daerah,” kata dia, Jumat (24/06).

 

Ia menerangkan, sejak diumumkan ada wabah PMK, pihaknya sudah melakukan observasi ke peternak dan pengepul untuk penyediaan hewan kurban di Pandeglang.

 

Kata Wahyu, sekitar 60 persen ketersediaan hewan untuk Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang berasal dari luar daerah sehingga perlu adanya pemeriksaan yang lebih ketat untuk penyakit ini.

 

“Untuk Pandeglang ini tidak hanya dipenuhi dari lokal, kebanyakan memang untuk provinsi Banten dan kabupaten Pandeglang lebih dari 60 persen hewan kurban itu didatangkan dari luar,” ujarnya.

 

Baca: Rayakan HUT ke-44, Pasar Modal Indonesia Beri 1 Unit Mobil Ambulans ke Pandeglang

 

Baca: Setelah 2 Tahun Absen, Perayaan Agustusan Kembali Siap Digelar

 

Selain melakukan observasi, Wahyu mengaku pihaknya juga memberikan vitamin dan isolasi hewan ternak di kandang tertentu dan dipisahkan dengan hewan ternak lain agar tidak menyebar.

 

Pihaknya juga menekankan pada pemilik hewan ternak agar tidak sembarang orang masuk ke kandang yang dijadikan tempat isolasi untuk mencegah penyebaran PMK.

 

“Alhamdulillahnya itu pengepulnya pada saat melihat ternaknya mendengar dari media ciri-ciri PMK langsung melapor kepada kami sehingga kalau kita ya berarti reaksi cepat dari pengepul,” terangnya.

 

Ia memastikan bahwa PMK yang masuk ke Kabupaten Pandeglang bukan berasal dari wilayah Banten melainkan dari luar daerah. Informasi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh petugas di lapangan.

 

“Pandeglang menjadi salah satu kabupaten yang tertular, jadi bukan zona merah,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.