Wabah PMK tak Surutkan Optimisme Pedagang Hewan Kurban di Pandeglang

Pemilik Saung Domba Kahuripan (SDK) sekaligus anggota DPRD Pandeglang, Dede Sumantri di Krakatau Radio.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan merebak tidak menyurutkan penjualan hewan kurban di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Para pedagang optimis penjualan hewan kurban akan tetap lancar karena aspek semangat masyarakat dari segi ibadah sekaligus kondisi ekonomi yang membaik seiring melandainya pandemi Covid-19.

 

Salah satu pedagang hewan kurban sekaligus pemilik Saung Domba Kahuripan (SDK) di Kecamatan Pagelaran, Dede Sumantri mengaku pada awalnya wabah PMK sempat membuat kekhawatiran akan penjualan hewan kurban. Namun setelah adanya sosialisasi dari pihak terkait, dirinya optimistis penjualan hewan kurban akan tetap ramai pembeli.

 

“Kekhawatiran pasti ada ya, apalagi kan biasanya kalau menjelang Idul Adha itu stok kurban di kandang banyak. Apalagi PMK itu kan cepat penyebarannya dan bisa mematikan, tapi bisa diantisipasi juga. Tinggal kita bisa melakukan prokesnya di kandang. Persis seperti Covid-19,” kata Dede.

 

Menurut dia, wabah PMK sendiri sedikit berpengaruh terhadap nilai jual hewan ternak. Karena untuk mencari hewan kurban saat ini tidak bisa dengan mudah dikirim dari wilayah lain yang biasa dilakukan pada tahun sebelumnya.

 

“Mencari hewan kurban sekarang agak sulit karena sedikit orang membeli dari luar (daerah) karena sekarang kan aturan PMK sedang berjalan dan membatasi mobilisasi hewan dari daerah yang terjangkit. Nah otomatis kita pun sangat berhati-hati makanya suplai hewan kurban pun berkecimpung di lokal,” ujarnya.

 

Baca: Indonesia Power Perluas Pemanfaatan FABA dengan Gandeng BUMDes di Pandeglang

 

Baca: Permintaan Melonjak Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban Melonjak

 

Terkait dengan permintaan dari masyarakat, Dede mengatakan masih cukup tinggi, hanya diperlukan edukasi yang cukup masif bagi calon pembeli yang khawatir dengan wabah PMK.

 

“Yang paling penting kita berkoordinasi dengan dokter-dokter hewan karena sekarang kan pemerintah sudah mengeluarkan aturan agar membuat satuan tugas PMK ini,” tuturnya.

 

Namun, dia berujar dampak yang nyata pada kondisi merebaknya wabah PMK yakni terkait harga yang mengalami kenaikan. Meski demikian, dia mengaku tetap optimistis karena faktor semangat berqurban dari masyarakat yang dinilai tidak pernah kendor. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.