Alat Pendeteksi Tsunami Minim
Alat pendeteksi Tsunami di Desa Teluk Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Keberadaan alat pendeteksi
tsunami di wilayah Kabupaten Pandeglang, masih minim. Hanya ada 1 alat yang
berada di Desa Teluk, Kecamatan Labuan. Padahal, sebagian besar wilayah
Pandeglang merupakan kawasan pantai, yang membentang dari perbatasan Carita –
Pasauran, sampai wilayah Sumur.
Keberadaan alat pendeteksi
peringatan tsunami itu, dianggap penting dan diharapkan ada penambahan. Hal itu
dimaksudkan, agar terjadi tsunami atau gempa yang berpotensi tsunami, warga
sekitar bisa langsung mengamankan diri serta terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupetan Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, saat ini
pihaknya menargetkan 6 atau 8 titik pengadaan alat pendeteksi tsunami tersebut.
“Kami sudah ajukan pembangunannya
ke BNPB, lokasinya di Kecamatan Panimbang dan Sukaresmi. Karena, beberapa titik
seperti Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cikeusik, Carita dan daerah yang berekatan
dengan pantai lainnya,” kata Doni.
Untuk Sukaresmi dan Panimbang,
tambahnya, saat ini sedang tender di Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) pusat. Sedangkan, BPBD hanya sebagai penerima manfaat, adapun
pembangunannya kewenangan BMKG. Alat yang sudah ada sekarang akan berbunyi
sebelum kejadian tsunami dengan radius bunyinya mencapai 2 kilometer.
“Alat tersebut akan bunyi
beberapa detik setelah gempa, itupun kalau gempanya berpotensi tsunami,”
tambahnya.
Doni menjelaskan, jika ada gempa
dengan kekuatan mencapai 6 SL, alat itu langsung bunyi. Jika gempanya tidak
berpotensi tsunami, maka alat tersebut tidak akan mengeluarkan bunyi. Alat
pendeteksi tsunami itupun, setiap tanggal 26 per satu bulan sekali di test.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Pandeglang Yuliana menyatakan, Pandeglang merupakan wilayah yang rawan gempa.
Dengan demikian, wajar ketika kebutuhan alat deteksi tsunami itu lebih dari
satu alat.
“Ya, masyarakat tetap harus berhati-hati dan waspada, terutama warga
yang menetap di pesisir pantai. Ditengah cuaca ekstrim seperti saat ini,
potensi gempa sangat besar,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap, BPBD
tetap intens mensosialisasikan kepada masyarakat terkait waspada bencana.
Dengan kekuatan dan kekurangan yang dimiliki saat ini, diharapkan tidak
menyurutkan BPBD untuk tetap maksimal. (Mudofar/Sateltnews.com)
Tidak ada komentar