40 Tahun Berkarya, Sundari Soekotjo Siap Menggelar Konser

Jakarta -Mendengar musik keroncong memang terasa tak asing di telinga. Keroncong juga merupakan kesenian khas Indonesia yang sejak lama memberikan semangat juang bagi para pahlawan bangsa. Keberadaannya saat ini pun seolah terasingkan sebagian masyarakat Indonesia. Namun, tidak bagi Sundari Soekotjo. Empat dekade berkarya sekaligus melestarikan kesenian khas Indonesia melalui musik keroncong, Sundari bersiap menggelar konser intim.

Konser bertajuk 'Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya' akan diselenggarkan di Ciputra Artpreneur Theatre, Kuningan, Jakarta, pada Hari Kartini 21 April mendatang pukul 20.00 WIB. Selain memilih Hari Kartini dalam pagelaran konsernya, Sundari juga mengajak untuk terus melestarikan musik keroncong sebagai salah satu aset budaya bangsa.

"Konser ini dibuat selain mengucapkan rasa syukur, juga memperingati Hari Kartini. Kenapa saya buat pada Hari Kartini, karena Hari Kartini identik dengan keanggunan wanita. Mudah-mudahan penampilan kita pada konser ini bisa membawa wawasan baru bagi musik keroncong Indonesia. Karena dalam konser ini ada beberapa aliran musik lainnya yang ditampilkan untuk membuat warna yang berbeda," kata Sundari Soekotjo saat ditemui di Rossi Studio, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Senin (18/2/2016).

Kolaborasi dengan berbagai jenis genre seperti campur sari, pop, jazz, dangdut dan disc jockey (DJ) juga semakin membuat konser ini menarik. Tak hanya itu, beberapa musisi juga ikut meramaikan pagelaran ini. Ya, mereka adalah Rossa, Ikke Nurjanah, Intan Soekotjo, Kunto Aji, Didi Kempot, Wingky Wiryawan, Topan Tofano, Evan Virgan, Dian Mita, Keroncong Tujuh Putri, hingga band pengiring dari Dwiki Dharmawan Orchestra.

Baca juga: Ruth Sahanaya Lebih Abege di Album Terbaru

"Musik keroncong itu kan semua orang tahu, dengan iramanya yang slow. Oleh karena itu zaman dulu sih saya masih berpikir idealis ya, dimana saya masih seneng musik keroncong dengan diiringi tujuh orang pemusik. Idealis boleh, tapi idealis juga harus mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu kita harus membuka diri, dengan cara mengikuti perkembangan zaman. Dimana zaman ini kan genre lagu macam-macam, ada dangdut, pop, jazz dan elektronik," ujar Sundari.

Sebagian masyarakat Indonesia kini merasa lebih senang jika bicara tentang musik rock, jazz reggae, pop, blues, R&B, EDM (Electronic Dance Music) yang notabene "bukan" musik asli Indonesia. Tetapi tidak demikian bagi seorang Sundari Soekotjo. Menurutnya, keroncong tidak hanya sebuah kebanggaan, tapi juga merupakan aset budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dipelajari oleh generasi muda.

"Ternyata di Indonesia khususnya Jakarta banyak generasi-generasi muda yang suka dan punya grup-grup musik keroncong yang jarang tampil di umum. Saya ingin memberikan pesan kepada mereka  bahwa keroncong itu bisa masuk kemana saja dan kedalam aliran apapun. Oleh karena itu akhirnya banyak sekali generasi muda yang ingin melihat bahwa keroncong itu seperti apa sih. tetep mereka tampil dengan gaya mereka sendiri di lain genre," tegas Sundari.

Terdapat lima kelas tiket yang bisa Anda dapatkan di konser Sundari Soekotjo pada 21 April mendatang yaitu, Bronze (Rp 375.000), Silver (Rp 550.000), Gold (Rp 800.000), Platinum (Rp 1.100.000) dan Diamond (Rp 1.350.000). (dal/dal)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.