Inspiratif Saat Lockdown, Ibu-ibu Ini Bikin Dompet Rajut Hingga Jadi Pendapatan

Hasil kerajinan tangan dengan cara di rajut yang dibuat oleh Dadih Suwarni (57) warga Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Efek lockdown atau harus berada di rumah saja, memberi waktu luang bagi Dadih Suwarni (57), seorang ibu-ibu asal Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, berkreatifitas dengan membuat dompet hingga tas rajut dan mendatangkan pendapatan.

Wanita yang tinggal di Kampung Bengras ini punya cara jitu sehingga berada di rumah saja jadi tidak membosankan. Malah menghasilkan tambahan penghasilan.

Wabah corona (Covid-19) yang membuat orang dihimbau berada di rumah saja, memberi waktu lebih luang bagi Dadih untuk berkreasi membuat kerajinan tangan. Hasilnya ia membuat dompet sampai tas rajut dengan mutu dan kualitas yang baik.

“Dari pas lockdown, ceritanya mau pulang dari Bandung gak bisa. Ya udah akhirnya saya kan kesel gak ada pekerjaan apa-apa, akhirnya minta dibelikan benang ke anak dan membuat dompet, sama peci buat cucu,” kata dia, Rabu (24/06).

Ia melanjutkan, setelah dibuatkan dompet, tetangga disana ada yang suka saat melihat dompet tersebut dibawa keluar. Dari situ, permintaan untuk dibuatkan produk lebih banyak.

“Udah gitu mau bulan puasa, ke Bogor. Di Bogor juga sama, tetangga pada nanya dan tertarik juga. Eh pulang ke Bengras (Carita) malah banyak pesan. Alhamdulillah berkah lockdown,” tuturnya.


Ia mengaku membuat kerajinan tangan tersebut berawal dari bete karena tidak ada kegiatan selama berada di rumah.

“Dari bete aja, kekesalan jenuh dirumah, kan biasanya nyulam,” ujar dia.

Saat ini, produk yang dihasilkan dari kerajinan tangan tersebut diantaranya dompet, tempat menyimpan handpone, tas, peci, ataupun hiasan lainnya. Mengenai harga jual produk yang dihasilkan juga relatif terjangkau.

Untuk harga rajutan dompet untuk handpone dibanderol Rp 50 ribu, dompet biasa Rp 70 ribu dan kerajinan lainnya tergantung dari kualitas dan lamanya proses rajutan. Semuanya dilakukan dengan teliti selama proses pembuatan yang memakan waktu kurang lebih 3 hari.

“Berkahnya penghasilan nambah, diam dirumah, sambil dzikir LAA ILAHA ILLALLAH (sambil merajut). Itu yang bikin ga jenuh. Bikin kita kecanduan dan gak kerasa kesel,” imbuh dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.