Plt Kadis LH: Tidak Boleh Membakar Sampah

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Indah Dinarsiani.
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Indah Dinarsiani menuturkan, keberadaan sampah yang ada disekitar lingkungan masyarakat sangat membahayakan bagi kesehatan.

“Banyak. Kalau ini dampak dari polusi ini berbagai penyakit itu sangat memungkinkan untuk berkembang biak. Yang paling cepat pasti diare tapi tidak menutup kemungkinan berbagai penyakit bisa berkembang disini,” ujar dia Kamis (02/08).

Menurut perempuan yang juga menjabat Asisten Daerah Bidang Ekonomi Pembangunan ini, selain rawan mendatangkan sumber penyakit, udara yang dihasilkan dari puluhan ton sampah ini juga tidak sehat untuk dihirup.

“Sangat tidak sehat ya. Udaranya juga yang tadinya pantai udaranya segar ini kan berbeda. Ini dampak kesehatannya luar biasa, dilihat mata gak enak juga tidak menyehatkan. Ini juga sebenarnya tidak boleh sampah dibakar-bakar. Ini kan menyelesaikan masalah dengan masalah, udara kita jadi gak bersih lagi,” tambah perempuan yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan ini.


Lebih lanjut, terkait penanganan sampah di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, pihaknya mengatakan sampah yang telah diangkut dibuang ke Desa Janaka, Kecamatan Jiput. Hal ini dilakukan karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Kecamatan Cikedal saat ini tidak bisa dilalui kendaraan lantaran tengah ada proses betonisiasi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Ada tujuh truk yang bisa stand by, paling tidak hari stand by disini. Dibuang ke Janaka, ada warga yang memperbolehkan disitu. Harapan saya masyarakat secara berkala kerja bakti bareng-bareng, turun lah. Paling enggak seminggu sekali aja sudah lumayan,” paparnya.

Untuk diketahui, lokasi puluhan ton sampah yang ada disepanjang pantai Desa Teluk ini sangat berdekatan dengan permukiman warga. Bukan hanya sampah, kebiasaan warga dalam Buang Air Besar (BAB) sembarangan juga masih terjadi. Hal ini berdasarkan pantauan dilapangan. Dengan kondisi tersebut, tidak heran jika warga setempat banyak mengeluh penyakit diare. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.