Kronologis Pembuangan Satu Karung KIS di Carita

Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibuang.
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Satu karung amplop yang berisi Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditemukan warga di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (13/10/2018) sekira pukul 08.00 WIB. Karung berisi KIS ini pertama kali ditemukan oleh Beni Bandaniji warga Kampung Cibenda, di tempat sampah di belakang rumahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Beni menemukan ratusan amplop berlogo BPJS Kesehatan yang di dalamnya terdapat KIS. Setelah dihitung, amplop yang dibuang berisi KIS tersebut berjumlah 340 amplop yang masih belum dibuka. Sedangkan yang amplop yang sudah dibuka karena dimainkan anak-anak kampung sebanyak 37 lembar.

Ia langsung melaporkan ke Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Carita dan camat setempat.

KIS Milik 8 Desa di Carita
Berdasarkan hasil pemeriksaan, KIS yang ditemukan ternyata milik warga di 8 Desa di Kecamatan Carita. Selain itu, KIS tersebut juga masih aktif hingga tahun 2019.

Adapun 8 Desa diantaranya, Desa Sukarame, Carita, Sukajadi, Sindanglaut, Tembong, Sukanagara, Kawoyang dan Cinoyong.

Bupati: Masyarakat Miskin Dirugikan
Menanggapi hal ini, Bupati Pandeglang, Irna Narulita merasa prihatin dengan penemuan KIS yang diduga sengaja dibuang di tempat sampah. Irna merasa dirugikan dalam peristiwa tersebut, di tengah tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat miskin.

“Saya dapat informasi dari Pak Kapolres. Saya merasa prihatin sebagai kepala daerah, karena itu (KIS) kan hak masyarakat miskin yang harus segera sampai. Pemerintah daerah juga merasa dirugikan karena itu bantuan pemerintah pusat untuk kesehatan di daerah, apalagi sekarang tinggi sekali permohonan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) untuk pelayanan kesehatan,” kata Irna seperti dilansir dari bantennews.co.id.

Sejauh ini, tambahnya, bantuan yang bersumber dari APBD untuk pelayanan kesehatan pemegang SKTM di Pandeglang hanya sebesar Rp 5 juta per orang.

“Kalau kemampuan kami hanya lima juta. Sementara kalau mereka (warga) yang memegang KIS akan langsung dibantu pemerintah pusat, melalui klaim BPJS, berapa pun biayanya. Beda dengan kami yang terbatas,” ungkapnya.

Ia berharap pihak kepolisian dapat segera menyelidiki dan mengungkap siapa oknum yang dengan sengaja membuang KIS tersebut.

Polisi Tangkap Pelaku Pembuangan KIS
Polres Pandeglang bergerak cepat dalam mengungkap kasus pembuangan KIS di Kampung Cibenda, Desa Sukarame, Kecamatan Carita. Penangkapan ini hanya berselang beberapa jam usai laporan pembuangan ratusan kartu kesehatan bagi warga tak mampu itu.

Pelaku pembuangan KIS berinisial M (60) warga Kampung Cibenda, Desa Sukarame, Kecamatan Carita. Jumlah KIS yang dibuang sebanyak 748 lembar, yang sedianya akan dibagikan bagi 8 desa di Kecamatan Carita.

Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, pihaknya sudah memanggil beberapa saksi dan berkoordinasi dengan BPJS Pandeglang dan Pemkab Pandeglang untuk mencari alur distribusi kartu tersebut. Ternyata pelaku pembuangan merupakan warga setempat.

“Untuk saat ini si pembuang kartu tersebut sudah kami temukan inisial M (60) warga Sukarame, Cibenda Carita. Sudah kami mintai keterangan sekarang ada di Polres Pandeglang,” ujar Kapolres, Minggu (14/10).

Kata Kapolres, hasil keterangan dari pelaku awalnya pelaku sedang membersihkan rumah. Namun ketika pelaku membersihkan kamar anaknya pelaku menemukan tumpukan kartu tersebut. Lantaran dianggap tidak terpakai, maka pelaku membuangnya ke tempat sampah terdekat.

“Namun dari keterangan yang bersangkutan dia menemukan kartu itu di kamar anaknya karena dianggap barang ini tidak terpakai dibuang. Total kartu ada 748 dari 8 desa di Kecamatan Carita, ini tidak menutup kemungkinan bisa berkembang juga,” katanya.

Indra melanjutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mencari motif penyimpanan kartu yang tidak disalurkan ke masyarakat. Polisi masih berusaha mencari keberadaan anak pelaku.

"Anaknya sedang dicari. Informasinya anak pelaku bekerja swasta. Kartu itu masih aktif, dan di dalam kartu ada saldo Rp 600 ribu," sebut Kapolres.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.