Nelayan Carita Tewas Tersambar Petir Saat Pulang Melaut
![]() |
| Petugas kepolisian menunjuk kapal nelayan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, yang tersambar petir saat hendak pulang melaut, Senin (13/10/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Tragedi maut menimpa nelayan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Satu orang nelayan, Untung (40) tewas setelah tersambar petir ketika hendak pulang melaut bersama 4 orang rekannya, Senin (13/10/2025) siang.
Kapolsek Carita, Iptu Toerip Tasega mengatakan, peristiwa ini terjadi saat kapal nelayan yang berisi 1 orang kapten dan 4 Anak Buah Kapal (ABK) yang hendak pulang melaut, tersambar petir.
“Satu orang meninggal dunia atas nama Untung, warga Kampung Kadongdong Desa Banjarmasin. Satu luka-luka dan tiga orang selamat. Jadi ABK semuanya berjumlah lima orang namun satu meninggal dunia,” kata dia.
Kapolsek menerangkan, saat itu hujan deras disertai kilat mengguyur kawasan pesisir. Nelayan tersebut berangkat Senin pagi dan pulang di siang sampai dengan sore. Peristiwa ini terjadi di blok Karang Kabua, tepatnya di sekitar rumpon/pertendakan.
“Pada saat kejadian arah menuju pulang dari perairan Caringin menuju ke Carita namun di tengah perjalanan ada hujan dan petir. Mereka akhirnya tersambar. Mereka adalah ABK kapal Mamah Muda,” ujarnya.
Korban meninggal, lanjutnya, langsung di bawa ke rumah duka. Sementara korban luka atas nama Jumeni dirawat di Puskesmas Carita dan menderita cedera di telinga sebelah kiri, luka di tumit kaki, serta sesak dada.
Baca: Boedak Saung Akan Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
Baca: SMA Negeri 8 Pandeglang Gelar Pelatihan Kepemimpinan Siswa
Sementara, salah satu nelayan yang selamat, Hendi (39) menceritakan saat itu mereka hendak pulang setelah melakukan aktivitas mencari ikan teri. Kondisi cuaca hujan deras disertai petir menyambar.
Tiba-tiba petir menyambar perahu. Dari kejadian itu, Jumeni yang tengah mengemudikan kapal terpental ke lautan. Kemudian ia di tolong oleh kapal nelayan lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Jadi awal mulanya hujan. Pas dari hujan itu kan kita udah mau pulang. Itu juga perahunya gak terlalu cepat. Ya gak sadar sih kalau misalkan udah ada kejadian gitu (tersambar petir). Jadi dilihatnya dari yang bawa perahu itu kaya loncat. Terpental,” ucap dia.
Ia menerangkan, identitas nelayan yang ikut dalam kapal tersebut yakni Sana (40), Mulud (45), Hendi (39), Jumedi (45), dan Untung (40). Korban atas nama Untung tersambar petir saat duduk bersandar di tiang kapal.
“Kalau yang kena sih kena tiangnya. Tiang belakang yang kena petirnya itu pas si korban tengah bersandar,” tuturnya.
Sementara, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Carita, Endang Marwi mengunjungi korban luka saat di rawat di Puskesmas Carita.
Ia turut berduka cita atas peristiwa tersebut seraya mengingatkan masyarakat khususnya nelayan agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di laut, terlebih ketika musim hujan.
“Saya mengimbau kepada nelayan khususnya nelayan Carita umumnya seluruh kabupaten Pandeglang untuk selalu hati-hati dan kalau bisa ikut asuransi. Karena asuransi akan menanggung. Kebetulan ini asuransi Carita baru mau berjalan, belum di laksanakan,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar