Puluhan Warga Antri Bikin SKU, Kades Sebut Kewalahan Karena Minim Sosialisasi

Sejumlah warga Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengurus pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU) di Kantor Desa, Rabu (21/10/2020).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, rela antri untuk membuat Surat Keterangan Usaha (SKU) sebagai salah satu syarat mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 2,4 juta. Pihak desa sendiri mengaku kewalahan karena minim sosialisasi.

 

Kepala Desa Sukamaju, Ucu Suhandi mengatakan, dalam sehari warga yang meminta pembuatan SKU bisa mencapai 50 orang. Menurut dia, antrian ini sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu.

 

Ucu mengaku, sampai saat ini belum mendapatkan informasi yang resmi tentang bantuan tersebut dari Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang, sehingga pihak desa mengaku sedikit kewalahan mengenai banyaknya permintaan warga membuat SKU.

 

“Karena di masa pandemi ini mungkin ada yang namanya program UMKM, kami juga dari pihak desa sebetulnya belum tahu seperti apa itu juklas juknisnya, persyaratannya, karena program itu kan tidak langsung datang ke desa. Makanya kami juga dari pihak desa agak kewalahan, untuk program apa ini,” ujarnya saat ditemui di Kantor Desa Sukamaju, Rabu (21/10).

 

Ia menambahkan, jika saja pihak terkait mensosialisasikan perihal bantuan tersebut ke pemerintah Desa, maka persyaratan tersebut akan dipersiapkan pihaknya dan warga tidak perlu mengantri.

 

“Jadi kami dari desa udah tahu, oh ada program ini. Nanti kan kami tinggal menyampaikan ke masyarakat terutama ke RT, biar RT-RT yang memverifikasi di lapangan. Harusnya begitu, jangan ujug-ujug datang bikin SKU, bikin SKU,” sambungnya.

 

Ia juga tidak menampik dari banyaknya permohonan yang membuat SKU, terdapat warga yang tetap ingin membuat SKU meskipun tidak memiliki usaha tertentu.

 

“Ini mah yang biasanya juga tidak usaha, bikin semua SKU kan. Saya bukannya alergi, itu mah silakan saja, saya juga antusias sih. Tapi kan yang kewalahan desa-desa juga. Kalau ini terus berlanjut itu kalau kita bandingkan dengan BLT BST, itu kebanyakan ke UMKM. Sekarang contoh kecil dari keluarganya ada empat atau lima yang ngajuin, ngajuin semua. Kita mah dari pihak desa yang namanya pelayanan ya kita layani saja. Silakan itu mah,” lanjut dia.

 

Saat ditanya jenis usaha apa saja yang diajukan masyarakat, dia menyebut diantaranya pedagang kecil, penjual makanan ringan di sekolah, pengrajin emping dan lainnya.

 

Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang, Dadan Tafif Danial belum dapat dihubungi karena tidak menjawab panggilan. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.