Jelang Pilkades Serentak, Kapolres Pandeglang Pantau Kamtibmas

Pelaksanaan ujian saringan dan penilaian Bakal Calon Kepala Desa di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Senin (28/06/2021).

KRAKATAURADIO.COM, MANDALAWANGI - Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak, Senin (28/06/2021). Kali ini, pemantauan dilakukan di Kecamatan Mandalawangi. Pilkades serentak rencananya digelar Minggu 18 Juli 2021.

 

Dalam kunjungannya, Kapolres didampingi Dandim 0601 Pandeglang, Letkol Kav Dedi Setiadi dan Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Ramadani, mengecek pelaksanaan ujian saringan dan penilaian Bakal Calon Kepala Desa (Balon Kades).

 

Menurut Hamam, kunjungan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya berbagai kemungkinan terjadinya konflik antar masyarakat dalam Pilkades serentak.

 

Untuk menciptakan kondusifitas wilayah, Hamam memerintahkan kepada seluruh Kapolsek jajaran agar memberdayakan Bhabinkamtibmas sebagai informasi deteksi dini.

 

Baca: Adem, 27 Balon Kades di Labuan Saling Tegur Sapa Usai Jalani Tes Tulis

 

Baca: 50 Rumah Warga di Panimbang Rusak Dihantam Angin Puting Beliung

 

Selain itu, kata dia, dengan pendekatan sambang dan patroli dialogis secara intensif untuk memberikan imbauan pesan kamtibmas kepada masyarakat dan para Balon Kades.

 

“Diharapkan strategi ini dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya konflik antar masyarakat masing-masing para pendukung calon kepala desa,” kata Hamam.

 

Ia menerangkan, pendekatan tersebut merupakan upaya untuk menunjukkan kehadiran kepolisian di tengah-tengah masyarakat.

 

“Langkah-langkah ini diambil salah satunya memberikan pesan kamtibmas kepada para calon kepala desa dan para kader pemenangannya,” ujar dia.

 

Kapolres berharap agar para pendukung dan pihak terkait lainnya tetap menjaga situasi di Desa agar tetap aman dan kondusif dan tidak saling menjelekkan atau memprovokasi antar calon dan pendukungnya.

 

“Jangan menyebarkan berita-berita bohong yang bisa membuat antar warga dan para pendukung pasangan calon tidak rukun dan terpecah belah,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.