Ketinggian Awan Panas Erupsi GAK Paling Tinggi Capai 2.000 Meter

Potongan gambar dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi pada Sabtu (05/02/2022).

KRAKATAURADIO.COM, SERANG - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, waspada atau level II dengan ketinggian asap mencapai 2.000 meter. Para nelayan dan wisatawan diimbau tidak mendekati pusat kawah gunung dalam radius 2 kilometer (Km).

 

Petugas Pos Pemantau GAK di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumono mengatakan, berdasarkan hasil rekaman seismograf, aktivitas GAK dalam beberapa hari terakhir, meletus beberapa kali dalam kurun waktu sehari. Namun pada hari Senin (07/02) pagi, pihaknya tidak mencatat adanya erupsi.

 

“Untuk tanggal 4 (Februari) ada terjadi letusan sekitar 9 kali. Untuk tanggal 5 ada 7, untuk tanggal 6 ada 7 juga letusannya. Untuk tanggal 7 kemarin tidak ada letusan,” kata dia kepada Krakatau Radio melalui sambungan telpon, Selasa (08/02).

 

Adapun letusan tertinggi terjadi pada hari Sabtu 05 Februari, dimana ketinggian awan panas berkisar antara 300 sampai 2000 meter.

 

Baca: Bupati Pandeglang Targetkan Vaksinasi Anak Selesai 2 Pekan

 

Baca: Hari Kedua Vaksin Anak, Sekda Temukan Kehadiran Siswa Minim

 

Menurut dia, dengan meningkatnya aktivitas GAK dalam beberapa hari terakhir, membuat aktivitas nelayan dan warga sekitar tidak terlalu terdampak. Selain masyarakat dan nelayan sudah terbiasa, jarak daratan ke GAK juga cukup jauh.

 

“Kalau lihat kondisi aktivitas disini biasa biasa aja, maksudnya masyarakat biasa dan nelayan mungkin yang jualan di pinggir pantai sudah biasa. Karena krakatau sendiri kan sekarang level dua atau waspada radius 2 kilo, sedangkan kita ke gunung krakatau jaraknya antara 42 kilometer, jauh gitu,” terangnya.

 

Kata dia, letusan erupsi GAK tidak mengeluarkan lava pijar juga suara dentuman. Dengan demikian, aktivitas kegempaan vulkanik GAK harus waspadai dengan mengikuti anjuran yang dikeluarkan pemerintah daerah dan juga dari pemantauan GAK. Selain itu masyarakat pesisir tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang menyesatkan dan hoax.

 

“Untuk nelayan dengan wisatawan dilarang mendekat radius 2 kilo. Untuk masyarakat kita jangan percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Kita pun juga kerjasama sebetulnya dengan TNI Polri, BPBD, agar masyarakat bisa mengkuti arahannya kesana,” tutup dia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.