Satgas Minta Penanganan Stunting di Pandeglang Dioptimalkan

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban saat menerima tim Satgas penanganan Stunting Provinsi Banten di kantornya, Kamis (23/06/2022).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Tim Satuan Tugas (Satgas) Stunting Provinsi Banten, meminta agar penanganan stunting di Pandeglang agar lebih dioptimalkan. Hal ini mengingat kasus stunting di Pandeglang masih berada di zona merah. Berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, stunting di Pandeglang berada pada angka 37,8 persen.

 

Hal itu dikatakan Tim Satgas Stunting Provinsi Banten, Ifan Novrianto saat bertemu dengan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban di kantornya, Kamis (23/06/2022).

 

Menurut dia, penanganan stunting di Pandeglang dinilai cukup baik, dimana semua program Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengatasi permasalahan stunting sudah berjalan sampai tingkat desa.

 

“Hanya saja memang Pandeglang angka stuntingnya lumayan cukup tinggi maka harus lebih dioptimalkan lagi,” kata Ifan.

 

Pihaknya selaku Satgas stunting Provinsi Banten, lanjut dia, harus menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan tim percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pandeglang agar tim percepatan ini harus mampu mengoptimalkan lintas sektor. Hal ini untuk permasalahan stunting bisa cepat teratasi.

 

Baca: 28 Hewan Ternak di 2 Kecamatan di Pandeglang Tertular Wabah PMK

 

Baca: Rayakan HUT ke-44, Pasar Modal Indonesia Beri 1 Unit Mobil Ambulans ke Pandeglang

 

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengakui bahwa persoalan stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi dan perlu diatasi secara serius. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan keterlibatan berbagai.

 

“Keterlibatan pihak sangat diperlukan untuk mengatasi masalah stunting ini,” ujar dia.

 

Tanto menuturkan, penanganan dan pencegahan stunting harus ditekan dari hulu ke hilir, mulai dari program edukasi hingga intervensi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh.

 

“Semua program untuk penaganan stunting sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah,” tuturnya.

 

Menurut dia, harus ada kerjasama lintas sektor untuk menanggulangi permasalahan stunting. Sebab pencegahan tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemda saja, akan tetapi butuh keterlibatan pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat serta masyarakat.

 

“Pemkab Pandeglang sudah konsen dalam penanganan stunting, indikator kerjasama lintas sektor semua bermuara pada percepatan penurunan angka stunting. Akan tetapi itu saja tidak cukup, jika melihat luas wilayah dan jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang, oleh sebab itu penanganan stunting ini membutuhkan program stimulan yang betul-betul tepat sasaran,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.