GAK Aman Untuk Dikunjungi

Gunung Anak Krakatau (GAK). Foto Senin (23/07/2018).
KRAKATAURADIO.COM - Gunung Anak Krakatau (GAK) aman untuk dikunjungi. Setidaknya itulah yang dirasakan awak media saat mengunjungi salah satu gunung aktif yang masuk dalam wilayah Provinsi Lampung tersebut pada Senin (23/07/2018).

Kedatangan awak media ke GAK sendiri difasilitasi oleh Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) yang bertujuan untuk dapat memberikan informasi yang aktual mengenai aktivitas GAK yang meskipun mengalami peningkatan, namun tidak membahayakan baik bagi wisatawan yang datang, maupun bagi masyarakat di kawasan pantai yang ada di Pandeglang.


Bahkan, dengan meningkatnya aktivitas GAK dalam beberapa waktu terakhir ini, membuat tingkat kunjungan turis mancanegara jadi semakin meningkat. Salah satunya rombongan turis mancanegara dari China yang berangkat ke GAK melalui rute kawasan pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin kemarin.

Berdasarkan pantauan di lapangan, letusan gunung berapi itu selain mengeluarkan material gunung ke udara juga mengeluarkan suara menggelegar yang menghentak jantung. Namun, fenomena alam tersebut justru mendatangkan banyak wisatawan mancanegara (Wisman).

Salah satu pemandu wisata yang juga Humas KPPC, Rohman mengatakan, sejak GAK aktif pada pertengahan bulan Juni lalu, pesonanya justru semakin membuat Wisman semakin banyak berdatangan untuk melihat secara langsung.

“Aktivitas tamu juga lebih padat dibandingkan sebelum aktif dikarenakan Wisman ingin melihat gejala fenomena alam yang luar biasa yang jarang ditemukan didunia,” ujar dia.

Rohman mengungkapkan, tidak sedikit Wisman yang datang ke GAK memilih untuk menginap disana dengan alasan ingin melihat semburan lava pijar pada malam hari.

“Kebanyakan menyatakan sangat takjub, indah. Ada beberapa yang pengen melihat letusan di malam hari, karena lebih indah kalau disiang hari itu hanya letupan berupa asap putih. Tapi kalau malam hari itu luar biasa, seperti kembang api raksasa,” jelas dia.

Pihaknya pun mengaku terus berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait lainnya terkait imbauan mendekati kawah dalam radius 1 kilometer dan terkait gelombang tinggi.

“Memang larangan terkait aktivitas gunung itu sendiri, jadi kita harus patuh terhadap larangan yang dikeluarkan BMKG dengan jarak aman satu km dari puncak kawah,” imbuhnya.

Ia mengimbau bagi masyarakat dan wisatawan agar tidak perlu merasa resah terhadap peningkatan status GAK, lantaran meskipun sedang aktif, namun hal itu tidak berbahaya. Mengingat, berdasarkan teori vulkanologi, kondisi GAK masih dalam fase pertumbuhan.

“Jadi tidak usah takut karena itu aktivitasnya fenomena alam yang biasa. Jadi cukup aman, silahkan datang ke Krakatau atau ke Carita,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.