Saba Leuweung 2023 Digelar Sederhana Tapi Bermakna, Tahun Depan Dibuat Konsep Tasyakuran Alam

Kegiatan saba leuweung di kawasan hutan Carita, Senin (07/08/2023).

KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Saba Leuweung tahun 2023 digelar secara sederhana namun bermakna. Kegiatan yang memiliki tujuan edukasi konservasi lingkungan ini digelar dengan acara syukuran dan makan bersama antara Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) yang bekerjasama dengan Taman Hutan Raya (Tahura) Banten, Perum Perhutani, satuan Muspika, Kepala Desa, serta melibatkan masyarakat setempat, Senin (07/08/2023).

 

Ketua KPPC, E. A. Supriadi Franky mengatakan, kegiatan saba leuweung pertama kali digelar pada tahun 2019 dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari trip ke Curug Gendang, Curug Putri dan pengelolaan tentang hutan. Selain itu, penanaman pohon yang dilakukan peserta untuk ditanam di lingkungan masing-masing.

 

Namun karena pandemi Covid-19, kegiatan ini harus ditunda selama 3 tahun dan baru pada tahun ini dapat diselenggarakan kembali dengan konsep sederhana.

 

“Melakukan syukuran di hutan, rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia berupa tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang berlimpah,” kata dia.

 

Menurut dia, kegiatan serupa akan diagendakan secara lebih luas di tahun depan dengan konsep tasyakuran alam yang melibatkan masyarakat lebih luas. Kegiatan yang dalam bahasa sunda memiliki arti ulin ka leuweung ini, lanjutnya, akan dikonsep dengan masyarakat melakukan cocok tanam serentak. Selain itu direncanakan untuk edukasi kepada masyarakat.

 

“Dimana nantinya ada lahan tahura, masyarakat bercocok tanam rencana di empat desa, Cinoyong, Kawoyang, Sukanegara, Sukarame itu akan kumpul dan memberikan hasil buah-buahannya kepada tahura Banten,” ujarnya.

 

Baca: Relawan Des Ganjar Banten Ikut Support Tasyakuran Laut di Carita

 

Baca: Sempat Vakum 4 Tahun, Ribuan Nelayan Carita Antusias Ikuti Ruat Laut

 

Kegiatan saba leuweung di kawasan hutan Carita, Senin (07/08/2023).
 

Sementara, Kepala Balai Tahura Banten, Hudori menargetkan, kegiatan serupa di tahun mendatang akan digelar dengan lebih meriah dengan konsep tasyakuran alam. 

 

Pihaknya mengaku akan merencanakan dengan matang agar kegiatan ini dapat lebih menjangkau masyarakat sekitar dan edukasi dapat lebih masif dilakukan.

 

“Sebetulnya ini bukan hal yang baru dulu pernah diinisiasi tapi memang sekarang mungkin kedepan pengennya tuh lebih wah dan dihadiri oleh Gubernur biar nanti gaungnya itu kawasan kehutanan memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Nah salah satu bentuk rasa terima kasih masyarakat itu di manifestasikan ke kegiatan itu, kalau bahasa simpelnya tasyakuran alam,” terang dia.

 

Apalagi, lanjutnya, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ke publik tentang destinasi wisata alam secara langsung agar mengetahui dan mengenal indahnya alam Carita dan menyadari tentang manfaat hutan bagi kehidupan manusia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.