Cerita Banjir Labuan: Air Cepat Masuk Rumah, 1 Mobil dan 2 Motor Terendam
![]() |
| Salah satu lokasi banjir di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Jumat (07/03/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Banjir yang melanda Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat (07/03/2025) menjadi cerita pilu bagi warga yang menjadi korban bencana meteorologi itu. Salah satunya bagi Irfan (46), warga RT 01 BTN Cipunten Agung, Desa Teluk, dimana 1 unit mobil dan 2 unit motor miliknya rusak terendam banjir.
Irfan mengatakan, banjir kali ini adalah yang terparah yang pernah melanda. Ia menceritakan, pada Jumat dini hari, ia bersama istrinya masih terjaga. Saat itu, hujan sudah melanda sejak beberapa jam terakhir.
“Semalam hujan deras pas lihat air kali naik deres. Wah banjir nih sepertinya, bener itu pas gitu banjir. Saya gak bisa gimana-gimana karena debit air langsung naik drastis tinggi, kita kan gak bisa apa-apa sudah,” kata dia.
Pria yang berprofesi sebagai tukang servis AC ini menuturkan, ia dan keluarganya kemudian mengamankan barang-barang berharga. Namun lantaran air begitu cepat masuk permukiman warga, ia tidak sempat mengamankan barang lainnya.
“Pokoknya nyampe setengah jam air udah langsung naik. Sempet ngeberesin barang-barang cuma alat-alat, pas saya ngeliat lagi keluar, ka Irfan mobil, pas di stater mobil gak bisa. Kerugiannya alat-alat servis, mobil kijang, motor 2, PCX sama beat di dalam terus kulkas, mesin cuci gitu,” terangnya.
Ia mengaku, banjir pada kali ini merupakan banjir terparah yang pernah ia alami. Rumahnya yang berdekatan dengan pintu air dermaga Cipunten Agung itu benar-benar terdampak dengan ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
“Dulu pernah cuma gak separah ini. Paling motor yang kena, kalau sekarang ada mobil kena, terus pakaian semuanya, lemari roboh. Ini pokoknya baju udah gimana nanti,” ucap dia.
Baca: Hujan Deras Semalam, Kecamatan Labuan Diterjang Banjir
Baca: Anggota DPRD Pandeglang Soroti Masalah Sampah di Sidang Paripurna
Ia mengapresiasi kedatangan Bupati Pandeglang, Dewi Setiani yang turun langsung ke lokasi banjir. Irfan dan korban banjir lainnya sempat berdialog.
“Udah ada Bupati alhamdulillah saya dikasih beras, dikasih mie. Saya minta tolong ini pintu air tolong dilebarin jangan kecil kaya begini jadi debit air BTN itu tinggi terus dibawahnya itu masih rendah, itu kan gak sesuai gak seimbang,” paparnya.
Sampai Jumat siang, ia sudah menyelamatkan anggota keluarga dan barang-barang yang bisa diselamatkan dengan tangan. Namun sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Baca: Jembatan Penghubung Pandeglang-Serang di Desa Cinoyong Putus Diterjang Banjir
Sementara Kapolsek Labuan, Kompol Waras Wahyudi mengatakan, banjir ini disebabkan curah hujan tinggi dan kiriman air dari hulu sungai. Namun di sisi lain air sungai ini terhambat oleh pasang laut.
“Di Labuan ada lima titik TKP banjir, banjir yang sebagian banjir rob nanti juga sore kalau cuaca bagus ditambah tidak ada hujan tinggi mudah-mudahan surut semuanya,” katanya.
Kapolsek mengaku, sebagian masyarakat di BTN Cipunten Agung masih bertahan di rumah masing-masing. Meski begitu, kepolisian sudah melakukan imbauan dan mempersiapkan personel di lapangan.
“Kemudian ada yang memang dievakuasi itu empat orang yang kondisinya lagi sakit dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dari dokter,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar