Kronologi Kasus Ujaran Kebencian, Diduga Akun Facebook Pelaku Dihack

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Kepala Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Endin Fahrudin menyampaikan kronologis dari penangkapan warga yang diduga membuat postingan ujaran kebencian di media sosial facebook atas nama GAS. Dari pengakuan, diduga akun facebook GAS di hack orang yang tidak bertanggungjawab.

Endin menuturkan, pada hari Rabu (24/10) sekira pukul 21.00 WIB, ia mendapat informasi dari ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Pandeglang yang juga Kades Kalanganyar Kecamatan Labuan, Ibnu Hajar. Pada saat mendapat informasi dirinya tengah berada di Pandeglang.

“Pada jam 9 malam saya mendapat informasi dari ketua Apdesi bapak Ibnu Hajar. Menurut informasi di WA (Whatssap) bahwa ada masyarakat Desa Teluk yang memposting ujaran kebencian itu. Waktu itu saya ada di daerah Pandeglang, maka dengan cepat saya langsung telpon pak RW 06 RT 02 di BTN Sentul. Disitu langsung pak RW memerintahkan pemuda dan ketemu si Galuh itu. Makanya diamankan sama pak RW,” katanya melalui sambungan telepon kepada Krakatau Radio, Kamis (25/10).

Saat diamankan itulah, Ketua RW 06 Muhtadi, menanyakan kepada GAS terkait postingannya di facebook. Berdasarkan pengakuannya, tambah Kades, GAS mengaku tidak tahu menahu perihal postingan tersebut. Katanya, diduga akun facebooknya dibajak atau di hack oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan membuat postingan bernada ujaran kebencian.

“Ketika itu waktu dia buka fb di salah satu warnet, mati lampu. Setelah mati lampu dia keluar dan mengetahui bahwa ada salah satu akunnya yang di hack oleh orang. Dia juga gak tahu hal tersebut. Maka pak RW langsung telepon pak Kapolsek, khawatir terjadi amukan dari masyarakat,” tambah dia.

Setelah menelepon kepolisian, akhirnya GAS langsung diamankan ke Polsek Labuan dan langsung dibawa ke Polres Pandeglang. Kades Endin mengaku ikut mengantarkan langsung ke Polres Pandeglang.

“Hari ini saya bersama ketua Apdesi dan pak RW sekarang merapat ke Polres Pandeglang untuk membuat laporan dengan postingan yang menurut informasi bahwa itu adalah di hack oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab. Jadi nanti di hack atau tidak akun si Galuh nanti tim Polres yang akan mengetahuinya,” jelasnya.

Untuk itu, ia meminta warga netizen (warganet) yang mengetahui terkait hal ini, untuk menahan diri dan menunggu keterangan resmi dari kepolisian.

“Pihak polres pun sudah menghubungi keluarganya, ibunya juga domisilinya ada di Kramatwatu Serang ada kemungkinan hari ini kita ada pertemuan dengan keluarganya,” ujarnya.

Kades menambahkan, GAS sendiri sudah tidak tinggal di BTN Sentul Desa Teluk, karena rumahnya sudah dijual sekira 1 tahun setengah yang lalu dan kini berdomisili di Kramatwatu Serang.


Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang berinisial GAS, ditangkap polisi karena diduga menghina Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Ujaran yang dinilai menghina itu ditulis GAS di akun Facebook-nya pada Rabu (24/10). Selain itu, ia juga membuat postingan yang mengancam akan membunuh anggota polisi.

“Pelaku sudah dibawa ke Polres Pandeglang tadi malam,” kata Kapolsek Labuan, Kompol Supandriatna, Kamis (25/10). (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.