Cegah Covid-19, Warga Cangkara Data Pendatang dan Bagikan Masker Gratis

Masyarakat Kampung Cangkara, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, secara swadaya membuat pintu jaga untuk mencegah virus corona (Covid-19), Senin (20/04/2020).
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Masyarakat di Kampung Cangkara, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, punya cara sendiri dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) masuk ke kampung mereka.

Mereka melakukan pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, pendataan bagi para pendatang, dan pembagian masker gratis kepada masyarakat yang melakukan aktivitas keluar masuk.

Salah satu masyarakat Kampung Cangkara, Iwan Sukun menerangkan, langkah ini diambil sejak Kecamatan Carita menjadi zona merah dalam peta identifikasi pemantauan penanganan Covid-19 di Pandeglang. Menurut dia, kebijakan tersebut ditempuh dengan mengadakan musyawarah terlebih dahulu.

“Diberlakukan sejak Carita zona merah aja. Itu keinginan warga semuanya, kita para tokoh kumpul dulu, jadi solusinya gimana ini kan udah zona merah, takut orang dari mana yang masuk kita harus ditanya dulu. Jadi daripada mengobati mendingan mencegah,” katanya saat dihubungi via ponsel, Selasa (21/04).

Ia memaparkan, akses masuk ke Kampung Cangkara sebelumnya ada 3 pintu. Namun, 2 pintu lainnya ditutup, sehingga warga yang akan masuk harus melalui pintu utama, yakni gang yang tepat berada di depan Hotel Lippo Carita.


Masyarakat Cangkara, kata dia, menyambut baik langkah tersebut sebagai bentuk pencegahan Covid-19. Bahkan, masyarakat secara swadaya memberi sumbangan seikhlasnya untuk kebutuhan warga yang menjaga sehari-hari.

“Sosialisasi udah dilakukan, jadi keinginan warga itu begitu,” ujarnya.

Menurut dia, yang menjaga pintu masuk sendiri diantaranya para orang tua dan pemuda. Adapun, penjagaan dilakukan sejak pagi sampai dengan malam hari.

“Kalau anak mudanya kuat sampai jam 11 malam, ya sampai jam 11. Cuma yang kita utamakan itu pagi sampai sore. Banyak yang pendatang dari mana, kalau udah kita periksa ya kan ketahuan,” lanjut dia.

Sejauh ini, kata dia, belum ada warga pendatang yang terindikasi mengarah Covid-19. Warga setempat pun, menurut Iwan, sudah banyak yang dinyatakan sehat sejak masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Ia mengaku, langkah tersebut banyak mendapat apresiasi dari masyarakat di kampung lain. Ia sendiri berharap, warga tetap memberlakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengikuti anjuran pemerintah.

“Mereka pada seneng mau pada pengen nyontoh. Jadi pengen kaya gini, pengen mencegah itu utamanya dan niat orang ga benar juga ketahuan karena pintu masuknya cuma satu,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.