Hasil Rapid Test Sejumlah Wartawan di Pandeglang Negatif

Sejumlah wartawan mengikuti Rapid Test di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Rabu (10/06/2020).
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan wartawan dari berbagai media massa, mengikuti Rapid Test massal yang digelar di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Rabu (10/06/2020).

Hasilnya, wartawan di Pandeglang yang mengikuti Rapid Test dinyatakan Non Reaktif atau Negatif.

Ketua PWI Kabupaten Pandeglang, Iman Fathurohman mengatakan, pihaknya menggelar Rapid Test karena kekhawatiran PWI terhadap wartawan yang aktif melakukan peliputan di wilayah Pandeglang. Selain itu, kata dia, juga untuk memastikan kondisi kesehatan semua wartawan dan untuk mempersiapkan dalam menghadapi New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru.

“Rapid test ini kami lakukan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, tentu sebagai kekhawatiran kami terhadap kesehatan para jurnalis yang sering berhubungan dengan orang banyak yang setiap hari berbeda. Maka dari itu kami sarankan kepada semua wartawan untuk mengikuti rapid test,” ujarnya.

Ia menuturkan, untuk melakukan Rapid Test secara mandiri akan mengeluarkan biaya. Sementara Rapid Test yang digelar tersebut dilakukan secara gratis dan massal. Hasil Rapid Test yang diikuti wartawan sudah bisa diketahui dalam waktu 15 menit.

“Hari ini kita buka pelayanan rapid test massal untuk para wartawan karena apabila kita ingin melakukan rapid test secara mandiri itu harus bayar. Maka kami sediakan rapid test tersebut secara gratis. Alhamdulillah hasilnya tadi teman-teman wartawan yang ikut sudah dinyatakan negatif semua,” terang dia.


Di lokasi yang sama, Kepala Dinkes Pandeglang, Rd Dewi Setiani menuturkan, wartawan terkadang tanpa menyadari melakukan peliputan di tengah pandemi Covid-19 dan melakukan kontak fisik dengan berbagai orang sehingga Rapid Test tersebut sangat baik dilakukan untuk mengahadapi New Normal.

“Kita peruntukan untuk tim media, karena teman-teman juga melakukan kontak dengan masyarakat tanpa menyadari bahwa disana banyak virus yang bertebaran. Kita ingin teman-teman media juga siap menghadapi New Normal, kemudian dipastikan bahwa teman-teman sehat dalam melakukan peliputan dan tidak menulari satu sama lain,” imbuhnya.

Ia mengimbau bagi yang sudah dinyatakan negatif, harus tetap menjaga kesehatan dan tetap menggunakan masker, karena, tataran New Normal bukan berarti sudah aman 100 persen, namun tetap melakukan protokol kesehatan. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.