Gubernur Banten Jamin Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Lebaran 2021

Gubernur Banten, Wahidin Halim.

KRAKATAURADIO.COM, SERANG - Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pangan di Provinsi Banten. Hal itu agar kebutuhan masyarakat, terutama menjelang hari raya Idul Fitri 2021/1442 H tercukupi dan harganya terjangkau.

 

Gubernur WH mengatakan, sejak jauh hari sebelum bulan Ramadhan 1442 H, ia mengaku terus mengingatkan agar Dinas Pertanian dan Peternakan terus memantau ketersediaan pangan.

 

“Alhamdulillah, ketersediaan pangan di Provinsi Banten menjelang Lebaran sekarang ini mencukupi. Saya terus mengingatkan kepada instansi terkait di Pemprov Banten agar terus memantau ketersediaan pangan,” ujar WH.

 

Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten disebutkan, bahwa ketersediaan beras di Provinsi Banten pada tahun 2021 ini diprediksi bakal mencukupi, bahkan surplus. Hal itu terlihat dari prediksi jumlah produksi dan konsumsi beras sepanjang tahun 2021. Begitupun untuk kebutuhan Lebaran lainnya diprediksi aman.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Agus M Tauchid menyebutkan, ketersediaan beras sampai bulan Mei 2021 melebihi jumlah perkiraan konsumsi beras di Banten. Produksi beras sampai dengan Mei 2021 mencapai 681.025 ton. Sedangkan konsumsi diperkirakan mencapai 512.015 ton.

 

“Terdapat surplus beras sebanyak 169.010 ton di Banten,” kata Agus Tauhid dalam keterangan tertulis yang disampaikan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Kamis (06/05/2021).

 

Sedangkan, ketersediaan atau produksi beras di Provinsi Banten sepanjang 2021 diprediksi mencapai 1.332.777 ton beras. Puncak produksi beras sepanjang 2021 akan terjadi pada bulan April, Mei dan Juni. April diprediksi mencapai 129.614 ton, Mei diprediksi mencapai 147.044 ton dan pada bulan Juni diprediksi mencapai 107.045 ton.

 

“Prediksi jumlah produksi padi lebih tinggi dibandingkan perkiraan konsumsi beras sepanjang tahun 2021, yaitu sebanyak 1.215.785 ton. Dengan demikian Banten diprediksi surplus beras sebanyak 116.992 ton,” tambah dia.

 

Produksi beras tersebut, kata Agus, berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Produksi padi paling banyak berasal dari Kabupaten Pandeglang, dengan luas panen periode Januari-Mei mencapai 70.212 hektare, disusul Kabupaten Serang 53.726 hektare, Kabupaten Lebak 49.194 hektare.

 

Kemudian Kabupaten Tangerang 30.890 hektare, Kota Serang 8.010 hektare, Kota Cilegon 1.176 hektare, Kota Tangerang 67 hektare dan Kota Tangerang Selatan sebanyak 6 hektare.

 

Baca: Antisipasi Kenaikan Harga, Dinas Ketahanan Pangan Banten Gelar Pangan Murah Ramadhan dan Idul Fitri

 

Sementara dalam bidang peternakan, stok daging impor terhitung 8 April 2021 mencapai 1.070.103 ton. Stok tersebut tersebar di 17 perusahaan di Provinsi Banten. Stok terbesar terdapat di CV. Citra Karya Mandiri Sukses yang mencapai 191 ton dan PT. Jaya Perkasa Internasional yang mencapai 156 ton.

 

Selanjutnya CV. Anugerah Indah Jaya yang mencapai 133.521 ton, dan CV. Prima Jaya Mandiri dengan 80.368 ton.

 

Selain itu, juga terdapat stok sapi potong di feedloter per tanggal 8 April 2021 sebanyak 16.238 ekor. Stok sapi potong tersebut tersebar di 8 perusahaan di Provinsi Banten.

 

Adapun prediksi ketersediaan bawang merah, cabai besar, dan cabai rawit pada April-Mei 2021 juga cukup besar. Hal itu berdasarkan prediksi ketersediaan bawang merah, cabai besar dan cabai rawit April dan Mei dari Dinas Petanian dan Peternakan.

 

Ketersediaan bawang merah pada Mei 2021 mencapai 306 kuintal, cabai besar 694 kuintal, dan cabai rawit sebanyak 838 kuintal. Adapun total ketersediaan bawang merah pada April dan Mei mencapai 306 kuintal, cabai besar 3.890 kuintal dan cabai rawit 3.211 kuintal. Ketersediaan tersebut tersebar di Kabupaten/Kota di Banten.

 

Data Panen bawang merah menggunakan data luas tanam pada bulan Januari (panen 3 bulan). Data luas panen cabai besar menggunakan data luas tanam pada bulan Desember, Januari, sedangkan Februari (data luas tanam belum masuk) Panen setelah umur 3 bulan dan dapat di panen selama 3,5 bulan berikutnya.

 

Data luas panen cabai rawit menggunakan data luas tanam pada bulan November, Desember, Januari, (Februari data belum masuk). Panen setelah umur 3 bulan dan dapat di panen selama 3 sampai dengan 4,5 bulan berikutnya. (Advertorial)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.