Kemendagri Bangga Pelaksanaan Pilkades Serentak di Pandeglang Berbarengan dengan Vaksinasi

Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pandeglang, Doni Hermawan mengapit Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo saat memantau TPS dalam Pilkades serentak, Minggu (17/10/2021).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo mengatakan, proses pemungutan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Pandeglang tahun 2021 patut diacungi jempol karena mampu menyandingkan Pilkades dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

 

Hal itu terungkap saat Yusharto meninjau pelaksanaan Pilkades yang digelar di masa pandemi Covid-19 di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pandeglang didampingi Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Doni Hermawan, Minggu (17/10/2021).

 

Yusharto mengatakan, dari empat TPS yang dipantau pihaknya, penerapan protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan dengan baik.

 

Menurut dia, dalam teknis pelaksanaan Pilkades di masa pandemi, ada beberapa hal yang menjadi prioritas, diantaranya penyemprotan disinfektan secara berkala, pembagian jam kedatangan bagi pemilih, penyediaan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius.

 

Selain itu, kata dia, pengaturan jarak kursi tunggu, pemberian sarung tangan sekali pakai kepada pemilih, hingga penjemputan suara bagi pemilih lansia dan pemilih yang sakit.

 

“Dari empat TPS terakhir yang di TPS 3 Panimbang ini saya melihat bahwa sebagian besar dari prokes sudah diterapkan oleh ibu Bupati berikut seluruh jajaran mulai dari pintu masuk, saya lihat tersedia tempat cuci tangan, lalu diukur suhu tubuh, lalu masuk dan ditempatkan para calon pemilih ditempat tunggu dengan kursi yang sudah disesuaikan sampai dengan pelaksanaan pencoblosan. Di pintu keluar juga dibedakan dengan pintu masuk sehingga alur yang sangat bagus sehingga pelaksana sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan,” kata dia.

 

Bupati Pandeglang, Irna Narulita dengan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Yusharto Huntoyungo saat memantau TPS di Pilkades Serentak, Minggu (17/10/2021).

Dengan terlaksananya Pilkades di masa pandemi Covid-19 dengan baik, kata dia, maka Kabupaten Pandeglang layak dijadikan acuan bagi daerah-daerah lain yang belum melangsungkan Pilkades. Hal ini lantaran seluruh ketentuan yang diatur dalam Undang-undang dan Surat Edaran (SE) Mendagri terkait penyandingan TPS dengan gerai vaksin dapat direalisasikan dengan baik.

 

“Ini tentu menjadi satu kebanggaan bagi kita bahwa tujuan dari pelaksanaan pilkades yang dibarengkan dengan upaya untuk pengendalian Covid-19 sudah dijabarkan demikian bagus dan dilaksanakan oleh bupati Pandeglang,” sambungnya.

 

Yusharto menilai, pelaksanaan Pilkades dengan gerai vaksin secara bersamaan belum mampu diimplementasikan di daerah lain, mengingat adanya keterbatasan koordinasi dan sinergi dengan pihak lain.

 

“Bagi saya ini sudah bisa jadi acuan karena di Pandeglang dan Tangerang sudah menyandingkan antara TPS dengan gerai vaksin. Di beberapa tempat yang lain ini mereka belum bisa lakukan karena mungkin kecepatan koordinasi dan kecepatan sinergi dengan TNI Polri agak telat dibandingkan apa yang sudah dilakukan di Tangerang dan Pandeglang,” imbuh dia.

 

Baca: Kapolda Banten Tinjau TPS di Caringin, Apresiasi Ada Layanan Vaksinasi

 

Baca: Kemendagri Apresiasi Pelaksanaan Pilkades di Pandeglang Terapkan Prokes

 

Ditempat sama, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menerangkan, pelaksanaan Pilkades Serentak Kabupaten Pandeglang tahun 2021 yang berlangsung di tengah pandemi menjadi fokus perhatiannya dalam beberapa waktu ini.

 

Irna mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) tidak bisa menggelar Pilkades dengan penerapan prokes yang ketat tanpa adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pihak lain, termasuk masyarakat. Hal ini dilakukan lantaran pemerintah tidak ingin Pilkades menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

 

“Kami sudah lakukan, tahapan ini panjang sekali. Saya gak bisa kerja sendiri tapi forkopimda kami solid banget membantu kami mengawal jangan sampai ada kegaduhan, jangan sampai ada huru hara yang sifatnya anarkis terus masyarakat harus paham bahwa kami sedang menjaga agar tidak lagi naik tren penyebaran Covid-19, jadi mau gak mau suka gak suka harus menerapkan prokes,” ujar Irna.

 

Bupati Pandeglang, Irna Narulita dengan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Yusharto Huntoyungo di Pendopo, Minggu (17/10/2021).
 

Menurut Irna, gerai vaksin yang disandingkan dengan TPS ini sebagai upaya menggenjot angka vaksinasi di Pandeglang yang masih rendah, yakni baru sekira 23 persen dari target yang ditetapkan.

 

Irna berharap seluruh Calon Kepala Desa (Kades) yang mengikuti kontestasi bisa ikut menjaga kondusifitas yang sudah dirawat pemerintah. Dia mengingatkan Calon Kades dan simpatisan tidak melakukan aksi anarkis ketika gagal menjadi pemenang.

 

“Mereka bisa menang, menangnya dengan terhormat, kalahnya tetap bermartabat sama-sama untuk bisa Indonesia, Banten khususnya Pandeglang,” harapnya.

 

Pilkades Serentak Kabupaten Pandeglang Tahun 2021 sendiri digelar Minggu, 17 Oktober di 206 Desa yang tersebar di 32 Kecamatan dengan jumlah peserta sebanyak 709 orang yang lolos menjadi Calon. Adapun jumlah TPS sebanyak 1.263, dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 563.927. (ADV)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.