Begini Kondisi Banjir Rob di Desa Teluk, Puluhan Kios Rusak Sampai Jalan Tertutup Tumpukan Sampah Luapan Gelombang Tinggi

Tumpukan sampah dari luapan gelombang tinggi di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (07/12/2021).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir rob atau gelombang tinggi yang parah. Selain merusak puluhan kios pedagang ikan dan gerobak milik pedagang di wisata kuliner Batako, gelombang tinggi juga meluapkan sampah sampai menutupi jalan dan masuk ke pemukiman warga.

 

Berdasarkan pantauan, Selasa (07/12) pagi, di wisata kuliner Batako, lapak pedagang berantakan akibat tersapu angin kencang. Tidak sedikit yang roboh dan hancur. Selain itu, genangan air laut juga terlihat di sepanjang area parkir atau halaman kantor BPPPL Labuan.

 

Tidak jauh dari lokasi tersebut, lapak pedagang ikan yang berjualan juga hancur. Bahkan satu kios hancur total tersapu angin kencang.

 

Salah satu pedagang ikan, Ridwan mengatakan, angin kencang mulai terjadi pada setelah magrib. Saat itu ia masih berdagang. Namun, angin mulai menghancurkan kios dagangannya pada malam hari.

 

“Kejadiannya habis magrib. Sekitar jam 8 jam 9 itu angin kencang sudah terjadi. Saat itu saya masih disini, barang dagangan saya amankan tetapi kios saya hancur,” kata dia.

Salah satu kios pedagang ikan hancur akibat angin kencang, Selasa (07/12/2021).

Menurut dia, kejadian ini merupakan siklus musiman, dimana diperkirakan angin kencang akan terjadi sampai dengan awal tahun 2022 mendatang.

 

“Ini belum yang paling parah, biasanya yang paling parah itu malah gak sisa, sampai ke ikan-ikannya juga kesapu. Emang bulan-bulan sekarang, hampir mapag tanggal, air pasang besar dan anginnya juga besar,” ungkapnya.

 

Gelombang tinggi juga meluapkan sampah ke daratan dan masuk ke pemukiman warga. Bahkan, tumpukan sampah ini menutupi akses jalan baru yang menghubungkan wisata kuliner Batako dengan Taman Teluk di Kampung Nelayan 2.

 

Salah satu masyarakat Kampung Nelayan 2, Kasan mengatakan, banjir rob terjadi pada Senin malam dan meluapkan sampah sampai ke pemukiman warga.

 

“Banjir rob ini biasa-biasa aja sih. Ada yang lebih parah, sebelumnya ada. Masuk ke kampung di belakang TPI, sebelah sini gak karena datarannya tinggi. Sebagian masyarakat ngungsi sebagian enggak,” ujarnya.

 

Tumpukan sampah dari luapan gelombang tinggi di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (07/12/2021).

Ia menuturkan, tumpukan sampah pasti tumpah ke jalan saat musim barat tiba. Dirinya sendiri mengaku sudah satu bulan lebih tidak melaut karena kondisi yang tidak memungkinkan.

 

“Iya banyak semenjak banyak orang yang tinggal disini, dulunya tuh gak ada. Ini karena banyak orang bertambah, bertambah, ya jadinya gini ya kotor. Saya sudah sebulan setengah gak melaut, gini terus anginnya. Jadi saya menganggur udah abis-abisan lah,” ungkap dia.

 

Baca: Dampak Angin Kencang dan Banjir Rob di Desa Teluk, Puluhan Kios Hancur dan Sampah Tumpah ke Daratan

 

Baca: Pemkab Pandeglang Beri Bantuan Motor untuk Korkab dan Korcam PKH

 

Sementara, Kepala Desa Teluk, Sophian Hadi mengatakan, pihaknya telah melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup untuk menurunkan kendaraan pengangkut sampah.

 

Sejak Senin malam, kata dia, pihaknya telah mengimbau kepada pedagang dan warga yang tinggal di pesisir pantai untuk senantiasa waspada.

 

“Sudah saya langsung turun, dari sore sudah angin kencang dan banjir rob dari semalam. Ini sudah dilaporkan ke pihak terkait, saya bersama pak camat ke Dinas Sosial dan menelpon dinas lingkungan hidup. Saya udah perintahkan semalam bahwa sampah jangan dibuang ke laut lagi dan sekarang tinggal dibersihkan,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.