Disperindag Pandeglang Jamin Ketersediaan Sembako di Pasar Jelang Nataru Aman

Salah satu pedagang sembako di Pasar Labuan, Kabupaten Pandeglang.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) menjamin ketersediaan sembako dan beras saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) aman dan mencukupi.

 

Hal itu didasarkan pada prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa 11 komoditas pangan yang dipantau pemerintah dalam kondisi yang surplus.

 

Plt Kepala Disperindag dan ESDM Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, ketersediaan sembako dan bahan lainnya di Pandeglang dalam kondisi aman.

 

“Kalau untuk stok pangan sih alhamdulillah aman sampai dengan tahun baru, kebutuhan sembako dan sebagainya. Kalau misalnya pangannya berkaitan dengan beras artinya kalau produksi kan tidak pasti tapi kalau kondisi di alhamdulillah aman dan terkendali,” ujarnya saat dihubungi Krakatau Radio, Senin (20/12).

 

Meski begitu, pihaknya tetap mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan jelang Nataru dengan melakukan pemantauan stok dan harga pangan secara berkala.

 

“Tapi kita nanti juga mungkin nanti akan coba kita mendekati ke hari H nya kita apakah nanti akan coba ke pasar,” tambah dia.

 

Baca: Ribuan Orang Hadiri Tablig Akbar Haul Tuan Syekh Abdu Qadir Jaelani di Majelis Dzikir Nurul Hayat

 

Baca: Ketua DPRD Pandeglang Dicurhati Warga Carita Tentang Pengelolaan Sampah dan Inginkan Landmark

 

Saat ditanya mengenai harga sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, ia mengaku faktor cuaca mempengaruhi tingginya harga bahan-bahan pokok.

 

“Iklim kaitan dengan mungkin produksinya juga kaitan cabai memang ada kenaikan hanya mungkin bisa tiap pasar beda-beda kayanya. Analisa kita kan cuaca kurang bagus nih untuk menanam cabai, ini mah dugaan saya, sehingga ini juga berpengaruh pada hasil produksi dan ini berpengaruh pada harga,” ucap dia.

 

Ia mengatakan, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan 50 sampai 100 persen. Selain itu, produk protein hewani lainnya juga masih berpotensi naik, seperti ayam potong dan daging sapi. Hal ini tidak terlepas dari tingginya permintaan pada akhir tahun.

 

Mengenai ketersediaan bahan pokok, ia menyebutkan masih tergolong aman sampai awal tahun mendatang.

 

“Bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat tetap tersedia, karena kita selalu melakukan monitoring harga secara berskala yang dilakukan setiap minggunya untuk dapat mengantisipasi jika terjadi kelangkaan stok,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.